MINAT & MASA DEPAN


Minat adalah suatu tanda kemantapan dan kesiapan seseorang untuk memilih cita-cita / karier dengan adanya dorongan yang kuat dalam belajar, pekerjaan atau tugas-tugas yang dibebankannya. Minat sangat erat sekali dengan perasaan suka atau tidak suka, tertarik atau tidak tertarik, senang atau tidak senang. Minat seseorang dapat berpengaruh pada pengambilan keputusan dalam merencanakan masa depan.MINAT & MASA DEPAN
Pengertian Minat
Ada banyak pendapat tentang definisi minat antara lain  sebagaimana disampaikan tokoh- tokoh berikut; “ Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang diinginkan bila orang tersebut diberi kebebasan untuk memilih” (Elisabeth B. Hurlock, 1999:114).
Menurut Bingham dan Mac Daniel (dalam Munandir, 1997: 146), minat adalah kecenderungan orang untuk tertarik dalam suatu pengalaman dan untuk terus demikian itu. Kecenderungan itu tetap bertahan sekalipun seseorang sibuk mengerjakan hal lain. Kegiatan yang diikuti seseorang karena kegiatan itu menarik baginya, merupakan perwujudan minatnya.MINAT & MASA DEPAN
Sementara Andi Mappiare (1994: 62), tokoh lain berpendapat bahwa minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
Minat juga merupakan kecenderungan tingkah laku umum seseorang untuk tertarik kepada sekelompok hal tertentu (Guilford dalam Munandir, 1997: 146). 
Sedangkan menurut Abd. Rahman Abror (1993: 112) minat mengandung unsur kognisi (logika), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). 
Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyaiperhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahuidan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut Bimo Walgito(1981: 38). Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian aga rapa yang dipelajari dapat dipahami. Sehingga siswa dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Terjadilah suatu perubahan kelakuan. Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadisiswa; baik kognitip,psikomotor maupun afektif.MINAT & MASA DEPAN
W. S Winkel mengatakan bahwa minat adalah kecenderungan yang agak menetap untuk merasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (1983 : 38),
Masih banyak lagi definisi minat yang disampaikan oleh para ahli , namun pada hakekatnya minat itu merupakan kecenderungan/kecondongan dari psikologis dan mental untuk tertarik kepada sesuatu karena alas an tertentu .



Pengelompokan Minat
Begitu banyak minat yang ada pada setiap individu maka kemudian para ahli mengelompokkannya, yang secara garis besar minat bisa dikelompokkan dalam :
1. Outdor
2. Mechanical
3. Computational
4. Science
5. Persuasive
6. Artistic
7. Literary
8. Clerical
Bahkan ada yang mengelompokkannya menjadi 12
Untuk mengetahui minat seseorang bisa dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan tes dan non tes. Salah satunya dengan angket. 
Di bawah ini salah satu contoh perangkat angket deteksi minat untuk mengukur  minat kita sebagai seorang siswa yang masih belajar di kelas 3 SMP. Dengan begitu setidaknya kita akan tahu secara garis besar apa sebenarnya minat kita dan kemudian langkah apa yang harus kita ambil secara tepat untuk menyongsong kehidupan masa datang, khususnya dalam waktu dekat adalah menentukan program pemiinatan di SMA atau SMAatau MA seusai menyelesaikan studi di SMP ini .
ANGKET DETEKSI MINAT
Nama : ...........................................................................................
Kelas : ...........................................................................................
Tanggal tes : ...........................................................................................
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
1. Isilah jawaban anda di kolom sebelah kiri setiap pertanyaan.
2. Tulis angka “0” (nol), jika pertanyaan bertentangan dengan keinginan anda. Tulislah angka “1” (satu), jika pertanyaan cocok dengan keinginan anda.
3. Anda diminta memberikan jawaban dengan sejujurnya.

PERTANYAAN
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Saya berkeinginan menjadi penyanyi
2 Saya bercita-cita menjadi seorang guru
3 Saya senang melukis
4 Saya tertarik pekerjaan perawat di Rumah Sakit
5 Saya bercita-cita menjadi wirausaha
6 Saya berambisi menjadi seorang dokter
7 Saya berkeinginan menjadi seorang pedagang
8 Saya berkeinginan menjadi seorang sekretaris
9 Saya menyenangi pekerjaan sebagai seorang operator telepon
10 Saya berkeinginan menjadi seorang wartawan
11 Saya berkeinginan menjadi seorang bintang film
12 Saya berminat pada pekerjaan sebagai polisi
13 Saya bercita-cita menjadi teknisi
14 Saya senang menciptakan lagu
15 Saya berkeinginan menjadi peneliti
16 Saya terpikat pada pekerjaan sebagai pustakawan
17 Saya mempunyai keinginan menjadi ahli fisika
18 Saya berkeinginan menjadi dosen
19 Saya bercita-cita menjadi seorang akuntan
20 Saya berkeinginan menjadi pengarang buku
21 Saya termasuk orang berkeinginan menjadi pengawas bangunan
22 Saya berkeinginan menjadi pilot / penerbang
23 Saya bercita-cita menjadi orang pemegang buku keuangan
24 Saya berkeinginan menjadi seorang pengawas gempa dan gunung berapi
25 Saya suka pekerjaan yang berhubungan dengan marketing
26 Saya suka pekerjaan yang berhubungan dengan dekorasi
27 Saya suka pekerjaan jurnalistik / kewartawanan
28 Saya suka menari
29 Saya tertarik pada pekerjaan mengasuh anak yatim dan piatu
30 Saya tertarik paa pekerjaan ketatausahaan di kantor
31 Saya tertarik pada pekerjaan pengadministrasiaan
32 Saya tertarik pada pekerjaan membantu orang jompo
33 Saya senang musik
34 Saya suka pekerjaan menjadi suatu tulisan
35 Saya berniat menjadi sutradara film
36 Saya suka pekerjaan membimbing orang yang bermasalah
37 Saya suka pekerjaan penelitian
38 Saya suka pekerjaan sebagai kasir
39 Saya berniat pada pekerjaan otomotif
40 Saya berambisi menjadi pengawas kehutanan
41 Saya suka pekerjaan yang berhubungan dengan perikanan
42 Saya suka pekerjaan yang berhubungan dengan mesin-mesin
43 Saya suka pekerjaan yang berhubungan dengan hitung-menghitung
44 Saya suka pekerjaan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan
45 Saya suka pekerjaan yang berhubungan dengan mempengaruhi orang lain
46 Saya suka pekerjaan yang berhubungan dengan alat kesenian
47 Saya suka pekerjaan yang berhubungan dengan tulis-menulis
48 Saya suka pekerjaan yang berhubungan dengan musik
49 Saya suka pekerjaan yang berhubungan dengan membantu orang lain
50 Saya suka pekerjaan yang berhubungan dengan administrasi

Pengelompokan Minat
Pindahkan semua jawaban anda pada kolom-kolom di bawah ini sesuai dengan nomor yang tertera di sebelah kanannya. Bila telah selesai memindahkan angka-angka jawaban, kemudian jumlahkan tiap-tiap kelompok minat tersebut.
No./ Jumlah No. Pertanyaan Jawaban Anda Kelompok Minat
1 5 Outdor
Minat terhadap pekerjaan yang biasanya dilakukan diluar rumah atau alam sekitar. Misalnya petani, nelayan, peternak, pengawas bangunan dan sebagainya. Maka dalam memilih program studi di Perguruan Tinggi misalnya Teknologi Pertanian, Kehutanan, Geologi dan lain sejenisnya.
15
21
40
41
Jumlah
2 9 Mechanical
Minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan mesin-mesin atau alat-alat teknik lainnya. Misalnya operator, teknisi, sopir / kondektur, masinis dan sebagainya. Maka dalam memilih program studi di Perguruan Tinggi misalnya Teknik Mesin, Teknik Perkapalan, Teknik Industri dan lain sejenisnya.
13
22
39
42
Jumlah
3 7 Computational
Minat terhadap suatu pekerjaan atau jabatan hitung-mrnghitung. Misalnya pedagang, akuntan, pemegang buku keuangan dan sebagainya. Maka dalam memilih program studi di Perguruan Tinggi misalnya Akuntansi, Ekonomi, Manajemen dan lain sejenisnya.
19
23
38
43
Jumlah
4 6 Science
Minat terhadap pekerjaan yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan. Misalnya jabatan pengawas gunung berapi, ahli fisika, penelaah dan sebagainya. Maka dalam memilih program studi di Perguruan tinggi misalnya Meteorologi, Geofisika, Biologi, Kedokteran dan lain sejenisnya.
17
24
37
44
Jumlah
5 2 Persuasive
Minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan mempengaruhi orang. Misalnya sebagai guru (TK, SD, SMP, SMA), dosen, penjualan barang / jasa, psikolog dan sebagainya. Maka dalam memilih program studi di Perguruan Tinggi misalnya Keguruan, Psikolog, Komunikasi, Pendidikan dan lain sejenisnya.
18
25
36
45
Jumlah
6 3 Artistic
Minat terhadap pekerjaan yang berkaitan dengan kesenian. Misalnya pekerjaan sebagai pelukis, pemahat, bintang film, dekorator, pelukis dan sebagainya. Maka dalam memilih program studi di Perguruan Tinggi misalnya Seni Lukis, Seni Tari, Seni Pahat, Seni Drama, dan lain sejenisnya.
11
26
35
46
Jumlah
7 10 Literary
Minat terhadap suatu pekerjaan yang berkaitan dengan tulis-menulis. Misalnya pengarang, wartawan, editor dan sebagainya. Maka dalam memilih program studi di Perguruan Tinggi misalnya Jurnalistik, Komunikasi, Kesekretariatan dan lain sejenisnya.
20
27
34
47
Jumlah
8 1 Musical
Minat terhadap pekerjaan yang berkaitan dengan musik. Misalnya penyanyi, pencipta lagu, dirigen, penari dan sebagainya. Maka dalam memilih program studi di Perguruan Tinggi misalnya Seni Musik, Seni Tari dan lain sejenisnya.
14
28
33
48
Jumlah
9 4 Social
Minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan sosial atau membantu orang lain. Misalnya perawat, pemadam kebakaran, polisi, petugas di panti asuhan orang jompo atau yatim piatu dan sebagainya. Maka dalam memilih program studi di Perguruan Tinggi misalnya Kepolisian, Sosiologi, Perawat Kesejahteraan Sosial dan lain sejenisnya.
12
29
32
49
Jumlah
10 8 Clerical
Minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan administrasi. Misalnya sekretaris, staff di tata usaha dan sebagainya. Maka dalam memilih program studi di Perguruan Tinggi misalnya Administrasi Negara, Administrasi Niaga, Kesekretariatan dan lain sejenisnya.
16
30
31
50
Jumlah
Sumber: Author : AUM P. T ulus,  Koko, 12/31/2014, Internet
Jika  sudah didapat  angka total maka kita bisa mendeteksi minat apakah yang paling tinggi pada seorang siswa . 
  Untuk sebagaian sekolah biasanya sudah melakukan tes minat dengan mengundang lembaga psikologi dari luar yang dianggap  ahli di bidangnya , tes dilakukan di awal tahun, tengah tahun atau akhir tahun usai Ujian Nasional sehingga hasilnya dianggap betul-betul valid. Hasilnya digunakan sebagai salah satu pertimbangan  untuk memutuskan kelompok peminatan mana yang dipilih di SMA,MA atau SMK . 
Bagi sekolah yang tak mengadakan tes minat karena berbagai alasan , apakah karena faktor biaya, faktor waktu, faktor  tidak adanya kemauan dari siswa atau faktor pertimbangan lainnya , maka angket ini atau angket serupa yang sudah banyak  tersebar secara popular dan bebas di internet atau di buku –buku yang dijual di took-toko, boleh jadi merupakan solusi untuk diterapkan kepada siswa agar siswa mengisinya sehingga minatnya bisa terdeteksi . 







Cerita
Ani sudah sejak kecil senang sekali menolong orang lain, apakah itu adiknya, kakaknya, temannya, ayahnya atau ibunya atau siapa saja yang dipandang bisa ditolong maka ditolongnya Ia dengan senang hati dan tulus memberikan pertolongan sekuat tenaganya senyampang ia bisa melakukannya. Bila adiknya belajar sepeda ia tak segan membantunya memegangi sepedanya agar adiknya tidak jatuh. Itu dilakukan dengan sabar walaupun sebenarnya ia sendiri juga mempunyai tugas rumah , namun ditundanya dulu untuk bisa menolong adiknya agar bisa naik sepeda. Jika adiknya sudah bisa menaiki sendiri sepedanya maka kemudian  dilepaskannya sepeda itu , dan keadaan seperti itu membuahkan kebahagiaan tersendiri baginya melihat adiknya bisa naik sepeda sendiri . Semua tak bisa diukur dengan apapun, termasujk digantikan dengan uang.
Demikian juga jika melihat orang tuanya sibuk menyapu lantai ia dengan segera  membantunya  sehingga bisa diselesaikan dengan cepat. Jika melihat ayahnya membersihkan sepeda motornya ia segera saja membantunya  sehingga semuanya bisa berjalan lebih cepat dan ayahnya kelihatan bahagia melihat anaknya peduli sekali dengan apa yang dilakukannya. 
Nah kini ketika ia sudah kelas 3 SMP mulai dihadapkan pada milihan peminatan, ke mana setelah usai lulus?  Untuk itu ia tak ingin salah langkah maka ia konsultasi dengan orang tuanya dan guru BK-nya di sekolah. Untuk lebih memantabkan hasilnya ia juga mengikuti tes minat yang diselenggarakan oleh sekolah. Hasilnya ia nilai minat bidang sosialnya demikian mendominasi, maka ia direkomendasikan ke sekolah yang ada peminatan sosialnya.
Ia masih agak ragu-ragu dengan pilihan  yang harus ditetapkannya, itulah sebabnya ia beberapa kali melakukan konsultasi dengan orang tua dan guru BK-nya dengan harapan tidak salah pilih dalam menentukan peminatan seusai SMP. Sementara oran g tuanya sebenarnya menginginkan ia menjadi dokter.


Refleksi
1. Jika saya jadi Ani maka yang akan saya lakukan adalah ............................................................
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Alasannya.....................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Ani senang menolong, hasil psikotes minatnya menyatakan minat sosialnya tinggi, orang tuanya ingin dia jadi dokter, maka keputusan yang paling mungkin diambil oleh Ani adalah ..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Alasannya.....................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3. Apakah Ani harus menggunakan pertimbangan nilai raportnya untuk menentukan pilihan peminatannya ?............................................................................................................................
Alasannya.................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4. Jika terjadi perbedaan pilihan peminatan antara Ani dengan orang tuanya, apa yan seharusnya dilakukan oleh Ani.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Alasannya.....................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................






Tagihan

1. Jelaskan definisi minat menurut B. Hurlock, Bingham dan Mac Daniel, dan Andi Mappiare!
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Sementara  menurut Guilford, minat adalah .........................................................................
................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3. Ada 8 kelompok minat dalam paparan di atas, jelaskan !
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4. Untuk mengengetahui minat kita, bisa dilakukan melalui tes. Jelaskan !
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................


















Diskusi Kelompok

Diskusikan dengan kelompokmu hasil Refleksi dan Tagihan, hasilnya tuangkan pada lembar Jawaban berikut!
Lembar Jawaban Hasil Diskusi Kelompok
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Lembar Jawaban Hasil Diskusi Kelompok
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………


Lembar Jawaban Hasil Diskusi Kelompok
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………


Share:

MOTIVASI - BELAJAR



Motivasi adalah dorongan dalam diri kita yang membuat kita bertindak. Motivasi adalah sebuah proses yang membuat kita memulai, dan motivasi membimbing kita untuk melakukan hal yang sesuai dengan tujuan tertentu termasuk dalam hal belajar dan mempertahankannya sampai tujuan itu tercapai. Dalam hal ini, kemungkinan ada satu atau beberapa aspek dalam kehidupan Anda yang Anda merasa kurang motivasi atau kurang bertindak atau banyak menunda.MOTIVASI - BELAJAR
Jika kita melihat definisi motivasi di atas, maka satu hal yang kita butuhkan adalah kejelasan. Jelas dengan apa yang kita inginkan dan jelas bahwa diri kita layak untuk mendapatkannya, jelas dalam diri bahwa kita bisa melakukan sesuatu, merasa mampu untuk mencapainya.
Apa yang menghambat seseorang sehingga tidak ada motivasi dalam dirinya?
Pertama tentu kita perlu melihat kembali masa kecil kita. Siapa yang masa kecilnya, sama sekali tidak termotivasi. Pernah lihat balita malas-malasan? Kecuali dia sakit atau ada kejadian traumatis yang meng-imprint sebuah program yang membuatnya demikian. Nah, bagaimana jika si Balita ini menginginkan sesuatu? Perhatikan, balita ini menginginkan sesuatu. Berarti dia memiliki tujuan. Bagaimana sikapnya?
Dia akan melakukan apapun untuk mendapatkanya, betul? Jika dia sudah bisa berbicara, dia bisa jadi seorang salesman yang sangat luar biasa.. Balita yang sudah bisa bicara akan menggunakan segala akalnya untuk selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Dan dia sangat memahami bahwa, seandainya orangtuanya berkata tidak, itu bukan berarti selamanya tidak. Ia akan mencoba dengan cara lain, di lain waktu, dan itu biasanya tidak sampai lima menit sudah mencoba kembali.
Kebayang situasi itu? Itulah motivasi.MOTIVASI - BELAJAR
Dan kabar baiknya, Anda semuanya, Saya, setiap orang, juga demikian saat kita masih kecil dulu. Lalu mengapa sekarang hilang? Ini karena satu emosi yang mendorong kita termotivasi seperti itu sudah lenyap, atau paling tidak kecil. Apa itu? Rasa ingin tahu. Mengapa rasa ingin tahu? Karena rasa ingin tahu akan membuat semua orang melakukan sesuatu untuk mengalaminya, mendapatkannya, dan menjawab rasa ingin tahunya.
Mengapa hilang? Banyak hal yang menyebabkannya, tapi kalau bisa disimpulkan, maka itu adalah pemrograman yang salah. Misalnya saat kita bisa bicara, kita selalu bertanya, kenapa ini? Kenapa itu? dan orangtua kita yang kelelahan mengatakan, “Bisa diam ga sih, mama lagi capek nih.” Itu salah satunya. Salah duanya adalah saat kita di sekolah, sekolah adalah satu tempat yang membuat kita takut salah. Karena kalau salah, dihukum, diejek sama teman, dapat nilai jelek. Jadi salah adalah biang keroknya, supaya ga salah, ya gampang, tidak melakukan apa-apa.
Baik, jika sudah terjadi dalam diri Anda, maafkanlah orangtua Anda, maafkan diri Anda, maafkan semua orang yang membuat Anda tidak termotivasi, tidak berani melakukan sesuatu walaupun api rasa ingin tahu Anda begitu besar dalam diri Anda. Ambil tanggung jawab. Ini adalah kehidupan Anda. Bukan berarti Anda salah, tapi Anda bertanggungjawab. Tidak ada orang lain di dunia ini yang bertanggungjawab atas kehidupan Anda kecuali diri Anda sendiri.MOTIVASI - BELAJAR
Sudah siap mengambil tanggungjawab 100%? Ya? Great! Sekarang kita membahas lebih dalam lagi.

Dua Bentuk Motivasi
Ada dua tipe orang kalau kita lihat dari cara ia termotivasi. Yang pertama adalah ia termotivasi kalau ingin mencapai sesuatu. Kita menyebut orang ini memiliki motivasi mendekati, atau moving toward. Contohnya, siswa termotivasi untuk mendapatkan sesuatu, mendapatkan nilai yang tinggi misalnya, ia akan memikirkan apa yang bisa ia lakukan dengan nilai bagus tersebut misalnya, jangan mikir yang bukan-bukan – kebahagiaan apa yang bisa ia dapatkan kalau dia memperoleh nilai 9-10.
Yang kedua adalah orang yang termotivasi jika akan kehilangan sesuatu atau akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Ini kita sebut sebagai orang yang menjauhi, atau moving away. Ia sangat termotivasi jika sesuatu yang negatif akan terjadi. Misalnya Kalau nilai UN jelek dia tidak akan mendapat kesempatan diterima di sekolah favorit ia cita-citakan,  kalau harus masuk di sekolah yang biasa-biasa saja malulah, berarti harus belajar yang sungguh-sungguh.
Anda termasuk yang mana? Hehe, tapi yang terpenting adalah tidak mengkotak-kotakkan. Dua hal ini ada dalam diri kita, jika kita bisa memanfaatkan kedua dorongan ini dengan baik, tidak ada yang bisa menghentikan kita. Karena pikiran kita selalu bekerja dengan prinsip mencari nikmat menghindari sengsara.
Mencari nikmat artinya kita menjalankan motivasi mendekati. Menghindari sengsara artinya kita menjauhi sesuatu. Secara alamiah, manusia akan lebih terdorong dari menghindari sengsara, salah satu penyebabnya adalah karena ia tidak mau kehilangan kesempatan yang ada.

Membangun Kejelasan dan Goal
Dalam sebuah situasi kelas, seorang guru tiba-tiba meminta Hasan untuk maju, tanpa alasan yang jelas. Tidak tahu guru ini maunya apa, untuk apa, dan mengapa. Bagaimana sikap Hasan saat ia “terpaksa” maju? (Karena tidak ada pilihan baginya untuk tidak maju.) Apakah ia termotivasi? Atau bingung dan agak malas?
Tentu kita sepakat yang kedua, bingung dan malas. Mengapa? Karena dia tidak jelas apa yang akan terjadi, apa yang harus ia lakukan, dan untuk apa.
Jika gurunya mengatakan, “Hasan, Ibu mau kamu menunjukkan kepada teman-teman kamu bagaimana kamu menyelesaikan soal yang rumit itu.” Berarti di sini sudah ada kejelasan. Bagaimana sikap Hasan? Tentu ia bersemangat, ia tahu apa yang harus ia lakukan. Walaupun mungkin dia malu-malu, tapi dia mau banget. Bangga bukan?
Dalam kehidupan Anda, apakah ada orang lain yang bisa memberikan Anda kejelasan? Ada. Jika Anda mengandalkan orang ini, maka Anda akan selalu tergantung pada orang luar. Bukan diri Anda sendiri. Anda akan terbiasa untuk didorong dari luar. Bukan dari dalam. Apa yang terjadi? Anda akan hidup untuk orang yang memiliki impian dan motivasi, bekerja untuk mewujudkan impian orang lain, bukan impian Anda sendiri. Atau jika Anda kehilangan orang itu, Anda juga akan kehilangan motivasi Anda.
Bangun kejelasan dalam diri Anda sendiri. Apakah Anda memiliki impian untuk menjadi orang hebat, anak hebat, siswa hebat, atau apapun juga. Yang penting Anda memiliki kejelasan apa yang ingin Anda lakukan, apa yang akan Anda capai, nilai apa yang Anda dapatkan, kontribusi apa yang Anda berikan, pertumbuhan dalam diri seperti apa yang harus terjadi.
Begitu Anda jelas, mudah sekali bagi Anda untuk bergerak. Jangan menunda membangun kejelasan dalam diri Anda.

Pola Pikir Bertumbuh atau Pola Pikir Mati
Dalam buku yang berjudul Mindset, Carol S. Dweck menjelaskan bahwa manusia menjalankan kehidupannya dengan salah satu dari dua pola pikir ini. Apakah dia merasa bahwa kehidupannya sudah takdir, ia tidak bisa, ia tidak berbakat, ia tidak percaya diri, ia hanya bisa begitu dan tidak bisa seperti orang lain, yang mana ini disebut dengan pola pikir mati. Ia merasa segala hal di dunia ini harga mati. Jika sudah A ya akan A selamanya.
Sedangkan orang yang menjalankan kehidupannya dengan pola pikir bertumbuh adalah ia merasa apapun di dunia ini bisa asal ia tahu caranya, ia bisa mengembangkan dirinya untuk bisa mencapai apa yang ia inginkan. Asal ada niat, maka apapun bisa dipelajari, apapun bisa dicapai.
Anda termasuk yang mana? Jika Anda adalah orang yang berpikir segala hal sudah harga mati, segeralah kembali ke jalan yang benar .
Setelah kita membahas banyak tentang motivasi , sekarang fokus pada Motivasi Belajar. Kegiatan belajar adalah kegiatan rutin bagi setiap pelajar, maupun pegawai, pejabat bahkan seorang   presidenpun. Belajar selain bisa membuat kita pandai karena mampu menambah pengetahuan kita belajar juga bisa membuat kita terhindar dari penyakit pikun. Studi yang dilakukan dibeberapa Negara maju, belajar dengan membaca secara sering dan statis mampu menjadikan daya pikir seseorang itu ingat terus atau dengan kata lain tidak pikun walau usianya sudah tua.
         Belajar membuat anda semakin teringat akan hal yang dipelajari dan jika hal itu dibutuhkan suatu saat anda tentunya akan memperoleh keuntungan positif karena anda pernah belajar tentang hal tersebut. Selalu belajar akan menjadikan anda rajin dan akan berdampak positif pula bagi kehidupan anda. 




Berikut ini beberapa kata kata motivasi belajar yang bisa menjadikan anda semangat dalam belajar.
“Tidak ada mata pelajaran yang sulit, kecuali kemalasan akan mempelajari mata pelajaran tersebut.”
“Belajar adalah investasi berharga untuk masa depan dan tidak seperti harta yang suatu saat bisa habis.”
“Orang tua kerja untuk menghidupi anaknya, anaknya sekolah agar mendapatkan kehidupan yang lebih layak di kemudian hari. Dengan belajar dan mendapatkan nilai baik adalah cara jitu pelajar untuk membahagiakan orang tuanya.”
“Tujuan sekolah bukan hanya sekadar mendapatkan ijazah. Ilmu yang terpenting yang harus didapat. Percuma dapat ijazah tapi sedikit ilmu yang didapat dari sekolah.”
“Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.”
“Belajar butuh kesabaran. Hilangkan rasa ingin cepat-cepat menguasai materi. Belajar selalu butuh proses yang tidak sebentar.”
“Jika kamu ingin menikmati hidup ini dengan kesuksesan maka kamu harus bebas dari kekhawatiran, kebimbangan dan perasaan takut jika mengalami kegagalan dan selalu belajar untuk meraih kesuksesan itu.”
“Jangan berusaha atau mengerjakan sesuatu dengan setengah hati, karena hasil yang akan kamu dapatkan pun akan menjadi setengahnya.”
“Kegagalan memang batu sandungan yang cukup menyakitkan, tapi bukan juga hal yang dapat menghapus keberhasilan. Maka belajarlah terus untuk meminimalkan kegagalan.”
"Lebih baik belajar sedikit demi sedikit tapi rutin, daripada belajar satu buku tapi langsung sekaligus semalaman."
“Banyak yang ingin mendapatkan nilai yang bagus tapi malas belajar padahal tujuan sekolah adalah untuk menuntut ilmu, bukan untuk sekadar mendapatkan nilai bagus dan ijazah."
"Untuk apa mendapatkan nilai ulangan yang bagus kalau hanya hasil menyontek. Lebih baik mengerjakan dengan hasil usaha sendiri, meskipun hasilnya jelek, tapi paling tidak kejujuran sudah tegakkan."
           Itulah tadi  Kata-kata motivasi belajar yang akan membantu anda dalam belajar, karena belajar sangatlah penting dan dibutuhkan. Hal itu karena dengan belajar tentunya kita akan mendapatkan suatu ilmu yang akan berguna bagi anda sendiri. Belajarlah sedikit demi sedikit dan tetaplah menikmati belajar karena belajar yang baik dan efektif adalah belajar yang didasari oleh kemauan diri sendiri bukan belajar karena paksaan. Demikian kata kata motivasi belajar yang tentunya dapat berguna bagi anda dalam memotivasi untuk selalu belajar sampai kapanpun.
Semangat dan motivasi belajar harus selalu dijaga, karena dari situlah masa depan kita berawal. Berikut kat-kata bijak yang bisa anda cermati dan bisa digunakan untuk memotivasi anda dalam belajar.

Tingkatkanlah motivasi belajar anda, agar anda bisa mengerjakan tugas-tugas pekerjaan anda dengan    mudah           
tidak ada yang bisa anda raih jika anda tidak mau belajar. Jika ada bayi yang tidak mau belajar bicara, maka ia tak akan bisa berbicara. 
belajar adalah investasi tercerdas yang bisa anda lakukan. Karena investasi anda akan kembali  dengan jumlah yang ratusan bahkan ribuan kali lebih besar dari sebelumnya.
Mungkin saja anda mengalami kesulitan saat belajar, tapi anda akan menerima kemudahan setelah  anda memahami dan menerapkan apa yang anda telah pelajari tadi.
untuk mendapat hasil dua kali lebih banyak, lipat tigakan investasi anda pada pembelajaran
jangan buang hari-hari anda tanpa mempelajari sesuatu, karena itu berarti menutup hari dengan kegagalan. 
semakin banyak ilmu yang anda pelajari, semakin besar peluang anda untuk menerima hasil yang lebih besar. 
belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu jauh lebih berat dan menyengsarakan. 
waktu dan tenaga yang anda habiskan untuk belajar, akan selalu melahirkan sesuatu yang berguna bagi kehidupan anda. 
Semakin banyak ilmu yang anda pelajari, semakin mudah bagi anda memahami ilmu yang lainnya. 
beli masa depan anda dengan ilmu. Dan bekerjalah dalam perusahaan yang bernama ‘belajar’ agar anda mendapat gaji berupa ilmu yang melimpah. 
bukan hanya kehidupan anda yang dimudahkan saat anda rajin belajar, tapi juga kehidupan orang lain. 
ada sebuah mata uang yang selalu berlaku disetiap masa dan itu adalah ilmu dan keterampilan. Jika anda tidak memiliki keduanya, maka anda tidak bisa membeli apapun. 
belajar akan memberikan anda pemahaman baru, sehingga anda bisa bisa menghadapi tantangan baru yang membentang di depan. 
Belajarlah hal-hal kecil setiap hari, tapi rutin terjadi setiap hari. Lakukan peningkatan kecil setiap hari, hal tersebut akan berarti sangat banyak beberapa tahun yang akan datang. 
keberuntungan itu bisa di prediksi. Karena keberuntungan selalu mendatangi orang-orang yang berilmu. 
jika anda tidak mau bekerja keras di usia tua anda, maka belajarlah dengan keras di usia muda, sehingga anda bisa bekerja secara cerdas di usia produktif anda. 
jangan iri terhadap orang yang lebih sukses dari anda, jika anda tidak mau belajar sama keras dengan mereka. 
jaga terus motivasi anda untuk belajar. Jaga seakan-akan hidup mati anda tergantung padanya. 
Jadikan diri anda senang dalam belajar, sehingga anda selalu termotivasi dalam belajar, sehingga anda dimudahkan dalam belajar. 
Semoga kata-kata bijak ini dapat bermanfaat bagi anda. semoga anda bisa semangat dan semakin termotivasi dalam belajar. Bergabunglah dalam barisan orang-orang paling berilmu dibidang anda.




















Cerita 

Dilihat kebiasaan sehari-hari Feri tidak pernah terlihat belajar, habis lepas maqrib dia selalu keluar rumah nongkrong di perempatan jalan dan tidak jarang main games online sampai larut malam. PR yang seharusnya dikerjakan di rumah dia kerjakan di sekolah menyontoh teman-temannya. Orang tuanya pun sudah sering mengingatkan bahwa harus belajar namun tetap kewajiban seorang pelajar tidak pernah dilakukan. Motivasi belajar hamper tidak ada sama sekali.
Melihat kondisi  seperti di atas  saran apa yang anda  berikan agar Feri lebih termotivasi dalam belajarnya.!
















Refleksi 

1. Motivasi yang terkuat datangnya dari dalam diri sendiri
Alasan………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Saya akan berusaha memotivasi diri saya sendiri
Alasan…………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
3. Motivasi belajar akan mengantarkan kita dalam meraih cita-cita dan keberhasilan saya.
Alasan………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………









Tagihan
1. Apa yang harus anda lakukan agar selalu termotivasi dalam belajar ?
2. Mengapa motivasi penting?
3. Motivasi datangnya dari mana saja, jelaskan.!























Diskusi Kelompok

Diskusikan dengan kelompokmu hasil Refleksi dan Tagihan, hasilnya tuangkan pada lembar Jawaban berikut!


Lembar Jawaban Hasil Diskusi Kelompok
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Lembar Jawaban Hasil Diskusi Kelompok
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..........................................................................................


Lembar Jawaban Hasil Diskusi Kelompok
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………



Share:

MOTIVASI & PRESTASI BELAJAR



Kata motivasi digunakan untuk mendeskripsikan suatu dorongan, kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu.MOTIVASI  & PRESTASI BELAJAR
Seseorang menggunakan konsep motivasi untuk memberikan suatu kecendrungan umum yang mendorong ke arah jenis tujuan tertentu. Dalam pengertian ini, motivasi sering di pandang sebagai karakteristik kepribadian yang relatif stabil. Sejumlah orang termotivasi untuk berprestasi, sebagian yang lain termotivasi untuk bergaul dengan orang lain dan mereka menyatakan motivasi ini dalam berbagai cara yang berbeda. Motivasi sebagai suatu karakteristik yang stabil merupakan konsep yang agak berbeda dari motivasi untuk melakukan sesuatu yang spesifik dalam situasi tertentu. Misalnya, seseorang dapat termotivasi untuk makan apabila telah cukup lapar (motivasi situsional), namun sejumlah orang umumnya lebih tertarik pada makanan daripada yang lain (motivasi sebagai suatu karakteristik pribadi atau motivasi kepribadian). Hal ini tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa motivasi situsional dan motivasi kepribadian tidak berhubungan. Motivasi sebagai suatu karakteristik pribadi (motivasi kepribadian) sebagian besar merupakan hasil dari sejarah seseorang (motivasi situsional).MOTIVASI  & PRESTASI BELAJAR
A. Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.
Motivasi ada dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik. 
• Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. 
• Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. 




Konsep Penting Motivasi Belajar
1. Motivasi belajar adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu. Individu termotivasi karena berbagai alasan yang berbeda, dengan intensitas yang berbeda. Sebagai misal, seorang siswa dapat tinggi motivasinya untuk menghadapi tes ilmu sosial dengan tujuan mendapatkan nilai tinggi (motivasi ekstrinsik) dan tinggi motivasinya menghadapi tes matematika karena tertarik dengan mata pelajaran tersebut (motivasi intrinsik).
2. Motivasi belajar bergantung pada teori yang menjelaskannya, dapat merupakan suatu konsekuensi dari penguatan (reinforcement), suatu ukuran kebutuhan manusia, suatu hasil dari disonan atau ketidakcocokan, suatu atribusi dari keberhasilan atau kegagalan, atau suatu harapan dari peluang keberhasilan.MOTIVASI  & PRESTASI BELAJAR
3. Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan penekanan tujuan-tujuan belajar dan pemberdayaan atribusi.
4. Motivasi belajar dapat meningkat apabila guru membangkitkan minat siswa, memelihara rasa ingin tahu mereka, menggunakan berbagai macam strategi pengajaran, menyatakan harapan dengan jelas,  dan memberikan umpan balik (feed back) dengan sering dan segera.
5. Motivasi belajar dapat meningkat pada diri siswa apabila guru memberikan ganjaran yang memiliki kontingen, spesifik, dan dapat dipercaya.
6. Motivasi berprestasi dapat didefinisikan sebagai kecendrungan umum untuk mengupayakan keberhasilan dan memilih kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada keberhasilan/kegagalan. 

Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut: 
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik. 
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan        mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah  
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi. 
3. Saingan/kompetisi 
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya. 
4. Pujian 
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun. 
5. Hukuman 
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. 
6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar 
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. 
7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik 
8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
9. Menggunakan metode yang bervariasi, dan 
10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran 

B. Pengertian Prestasi Belajar
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Adapun prestasi adalah  hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia. Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.
C.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). 
1. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.
Kecerdasan/intelegensi
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.
Intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang anak dalam usaha belajar.
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya.
Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto (1995:60) faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.”
a. Keadaan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. pendidikan pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.”
Orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Peralihan pendidikan informal ke lembaga-lembaga formal memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Jalan kerjasama yang perlu ditingkatkan, dimana orang tua harus menaruh perhatian yang serius tentang cara belajar anak di rumah. Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.
b. Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.
Guru harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar.
c. Lingkungan Masyarakat
Dalam hal ini Kartono (1995:5) berpendapat:
Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak-anak yang sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak-anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak di sekitarnya merupakan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada menentukan anakpun dapat terpengaruh pula.
Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut belajar sebagaimana temannya 




Share:

NILAI & SOSIAL



Manusia adalah makhluk sosial, dalam kehidupan bermasyarakat selalu berhubungan dengan banyak orang. Dimana dalam melaksanakan hubungan tersebut, setiap orang berkeinginan untuk dapat bebas seenaknya sendiri melakukan yang diinginkan, tanpa ada batasan. Namun hal itu tidk mungkin dilakukan karena akan terjadi benturan dan pertentangan dengan kepentingan-kepentingan anggota masyarakat lainnya.NILAI  & SOSIAL
Oleh karena itu kehidupan bersama sebagai makhluk pribadi sosial selalu dilandasi oleh aturan-aturan tertentu. Aturan yang dibuat disesuaikan dengan norma dan nilai yang sesuai dengan kaidah yang berlaku dimasyarakat. Antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya mungkin memiliki nilai yang sama atau berbeda. Seperti pepatah ‘Lain ladang lainbelalang, lain lubuk lain ikannya’. Pepatah itu menunjukkan adanya perbedaan nilai diantara masyarakat atau kelompok yang satu dengan yang lainnya.NILAI  & SOSIAL
Mengetahui sistem nilai yang dianut oleh kelompok atau masyarakat tidaklah mudah, karena nilai merupakan konsep abstrak yang hidup di pikiran para warga masyarakat.  Manusia atau individu yang memiliki moral baik, dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Misalnya ketika teman sedang belajar atau menjalankan beribadah, kita tidak boleh bernyanyi atau berteriak-teriak meskipun sedang dalam keadaan bahagia. Meskipun sedang lapar, kita tidak boleh mengambil kue yang dijual di kantin tanpa membayarnya.
Aturan-aturan diciptakan dan disepakati bersama untuk mencapai ketentraman dan kenyamanan hidup bersama orang lain, yang selanjutnya aturan itu dipakai sebagai ukuran, patokan atau keyakinan terhadap sesuatu itu baik atau buruk. Selama hidup banyak aturan yang wajib kita fahami dengan kesungguhan dalam bermasyarakat.NILAI  & SOSIAL
A. Nilai Sosial
Nilai pada hakekatnya adalah sifat dan kualitas yang melekat pada suatu obyek. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia. Nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan melalui perilaku sosial orang yang memiliki nilai sosial. Nilai sosial merupakan kualitas perilaku, pikiran, dan karakter yang dianggap masyarakat baik dan benar, hasilnya diinginkan dan layak ditiru orang lain. Nilai sosial merupakan sikap dan perasaan yang diterima secara luas oleh masyarakat dan merupakan dasar untuk merumuskan sesuatu yang benar dan penting. 
Peran nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat adalah:
a. Sebagai alat menentukan harga dan kelas sosial seseorang dalam struktur stratifikasi. Misal kelompok masyarakat ekonomi kaya, menengah dan kelas bawah.
b. Mengarahkan masyarakat untuk berfikir dan bertingkah laku sesuai nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, agar tercipta integrasi dan tertib sosial.
c. Memotivasi untuk mewujudkan diri dalam berperilaku sesuai yang diharapkan oleh peran-perannya dalam mencapai tujuan.
d. Sebagai alat solidaritas yang mendorong masyarakat untuk saling bekerjasama demi mencapai suatu tujuan.
e. Sebagai pengontrol, pembatas, pendorong dan penekan individu untuk selalu berbuat baik.
Nilai sosial dalam masyarakat bersumber pada tiga hal, yaitu:
a. Bersumber dari Tuhan, yaitu yang biasanya diketahui melalui ajaran yang ditulis dalam kitab suci. Berisi nilai-nilai yang dapat memberikan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku terhadap sesama, misal: kasih sayang, ketaatan, kejujuran, hidup sederhana, dll. Nilai bersumber dari Tuhan disebut nilai theonom.
b. Bersumber dari Masyarakat, yaitu masyarakat menyepakati sesuatu yang dianggap baik dan luhur, kemudian dijadikan pedoman dalam bertingkah laku. Misalnya kesopanan dan kesantunan terhadap orang tua. Nilai dari kesepakatan disebut nilai heterogen.
c. Bersumber dari Individu, yaitu setiap individu masing-masing pasti memiliki sesuatu yang baik, luhur dan penting. Misalnya kegigihan, semangat, kerja keras adalah sesuatu yang penting untuk mencapai suatu kesuksesan dan keberhasilan. Nilai berasal dari individu disebut nilai otonomi.
Nilai sosial memiliki ciri-ciri sbb:
a. Merupakan hasil dari interaksi sosial antar anggota masyarakat
b. Bisa dipertukarkan kepada individu atau kelompok lain.
c. Terbentuk melaui proses belajar.
d. Bervariasi antar masyarakat yang berbeda.
e. Bisa berbeda pengaruhnya terhadap setiap individu dan masyarakat.
f. Bisa berpengaruh positif atau negatif terhadap perkembangan pribadi seseorang.
g. Berisi anggapan-anggapan dari berbagai obyek dalam masyarakat.
B. Norma Sosial.
Norma adalah petunjuk atau patokan perilaku yang dibenarkan dan pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosial di suatu kelompok masyarakat tertentu. Perbedaan nilai sosial dan norma sosial adalah, dalam norma sosial ada sanksi sosial (penghargaan dan hukuman), bagi orang yang menuruti atau melanggar norma tersebut. 
Norma bersifat memaksa sehingga seluruh anggota kelompok harus bertindak sesuai dengan norma yang telah dibentuk sejak lama. Misal menghormati tamu yang datang, bila tidak dilakukan akan dianggap tidak sopan dan tidak berpendidikan. Norma tidak boleh dilanggar, yang melanggar akan kena sanksi misalnya, ke sekolah datang terlambat akan dihukum tidak boleh masuk kelas, anak yang mencontek akan diberi sanksi tidak boleh melanjutkan ulangan.
Norma social di masyarakat dibedakan menurut aspek-aspek tertentu tetapi yang satu dengan yang lain saling berhubungan, yaitu: 
1. Norma Agama(religi), yaitu peraturan sosial yang sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar atau diubah karena aturannya berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma dikatakan berdosa.
2. Norma kesusilaan, adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak. Norma kesusilaan, seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan buruk. Pelanggaran terhadap norma berakibat pengucilan secara fisik(dipenjara, diusir) atau secara batin (dijauhi). Misalnya, kehidupan pelacur, tindakan korupsi, dsb.)
3. Norma Kesopanan,  adalah peraturan sosial yang mengarah kepada hal-hal bagaimana seseorang bertingka laku wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran terhadap norma akan mendapat celaan, kritik, dan pengucilan.
4. Norma kebiasaan, adalah sekumpulan peraturan sosial yang dibuat secara sadar atau tidak, berisi tentang petunjuk perilaku yang diulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran terhadap norma ini ber akibat celaan, kritik,atau pengucilan. Misalnya membawa oleh-oleh apabila pulang dari bepergian, bejabat tabgan saat ketemu, dsb.
5. Norma hukum/ kode etik.
Norma hukum, adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, misal lembaga pemerintah, advokat, organisasi profesi dsb. Norma hukum juga disebut kode etik. Pelanggaran terhadap norma hukum akan mendapat sanksi berupa sanksi denda atau hukuman fisik. Misalnya wajib bayar pajak, pelanggaran lalu lintas, dsb.
Norma agama dan norma kesusilaan berlaku secara luas di setiap kelompok masyarakat, bagaimanapun peradabannya, sedang norma kesopanan dan norma kebiasaan hanya dipelihara dan dilaksanakan oleh sekelompok masyarakat tertentu saja. 
Nilai berperan sebagai pedoman yang menentukan kehidupan setiap manusia, nilai manusia berada dalam hati nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan yang bersumber pada berbagai sistem nilai. Seorang pribadi yang taat pada aturan, kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakat, dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral.  Jika sebaliknya maka pribadi itu dianggap tidak bermoral. Moral dalam perwujudannya berupa peraturan atau prinsip-prinsip yang benar, baik, terpuji dan mulia. Moral bisa berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.









Cerita

Afi siswa kelas VIII, hampir setiap hari terlambat datang di sekolah, berbagai alasan disampaikan ketika ditanya oleh teman-temannya. Diantaranya adalah karena sakit, bangun kesiangan, angkotnya mogok, macet, tidak memiliki uang saku untuk transport, dsb. Begitu juga ketika di kelas dia selalu ramai dan mengganggu suasana belajar, sehingga kehadirannya tidak menyenangkan bagi teman-temannya di kelas. Ibu/bapak guru ketika mengajar sering menanyakan tentang tugas rumah yang diberikan, Afi selalu menunjukkan pekerjaannya, apapun hasilnya, meskipun pekerjaan itu sering tidak tuntas. 


























Refleksi

1. Dari cerita tersebut, Afi mengalami kesulitan sebagai dampak ketidak mampuan dalam menyesuaikan diri terhadap nilai social, diantaranya adalah:
a. ………………………………………………………………………………………..
b. ………………………………………………………………………………………..
c. ……………………………………………………………………………………….

2.  Permasalahan/kesulitan yang sering terjadi pada saat Anda bersosialisasi di lingkungan 
           social, diantaranya adalah:
a. …………………………………………………………………………………………
b. …………………………………………………………………………………………
c. …………………………………………………………………………………………
3.  Apa yang seharusnya Afi lakukan agar kehadirannya di sekolah sebagai teman yang 
     menyenangkan?
a. …………………………………………………………………………………………
b. …………………………………………………………………………………………
c. …………………………………………………………………………………………
.













Tagihan 

1. Mengapa dalam hidup bermasyarakat perlu mengenal nilai sosial? 
2. Apa yang terjadi bila seseorang tidak bisa bersosialisasi  terhadap nilai social yang berlaku di masyarakat?
3. Berikan penjelasan tentang peran/fungsi nilai social!
4. Berikut terdapat daftar sikap perilaku, berikan tanda cek (() sesuai norma yang Anda ketahui!
Sikap peri laku Agama Kesusilaan Kesopanan Kebiasaan Kodeetik hukum
1. Taat beribadah
2. Beramal.
3. Tidak menyakiti    
     teman
4. Tidak berkata jorok
5. Menyapa teman.
6. Berseragamlengkap
7. Mematuhi rambu  
    lalu  lintas.
8.Datang tepat waktu
9. Cuci tangan 
    sebelum  makan.
10. Menghargai 
      perbedaan 
11. Berdoa sebelum 
      belajar.
12.Bertutur kata yang 
      baik.
13. Memberikan 
      tempat duduk 
      kepada orang tua.
14. Berjabat tangan 
      saat 
      ketemu teman.
15. Berbohong.
16. Membuangsampah 
      di tempatnya



























Diskusi

Amati keadaan lingkungan social yang ada di sekitar Anda selama ± 10 menit, tuliskan pelanggaran norma yang Anda jumpai! Diskusikan permasalahan tersebut dengan teman sebangku Anda,  mengapa terjadi pelanggaran?

Lembar Jawaban Hasil Diskusi Kelompok
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Share: