PENAMPILAN CERMIN KEPRIBADIAN pada REMAJA



     
1. Penampilan
Sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari bahwa kesan pertama pada diri seseorang adalah penampilannya. Pakaian yang anda kenakan bukan lagi sekedar alat penutup tubuh, melainkan perpanjangan dari kepribadian Anda. Jika anda merasa diri keren, Anda pasti akan bersedia mengekspresikan diri itu dalam bentuk yang lebih visual. Bila anda  menyayangi diri Anda, tentu tidak ingin diri Anda tampil berantakan. Bila Anda cuek dengan penampilan yang asal-asalan berarti Anda merasa  masa bodoh, tidak merasa diri Anda pantas menjadi sorotan mata bagi semua orang. Anda merasa takut untuk tampil menawan dan bersembunyi dibalik alasan, "Saya lebih suka jadi be my self, dan inilah diri saya apa adanya."PENAMPILAN CERMIN KEPRIBADIAN pada REMAJA
 Jangan biarkan gambaran karakter itu menjadi penghambat kesuksesan Anda ketika berinteraksi dengan orang lain. Apalagi dalam lingkungan formal, ketika sekolah, ketika bersama teman, di lingkungan pekerjaan dsb. Dimana Anda diwajibkan untuk tampil profesional. Bila Anda menyadari pentingnya kepribadian pasti akan memilih penampilan dan dandanan yang berkualitas. Penampilan dan dandanan yang berkualitas bukan berarti penampilan yang mewah dan menor, tetapi adalah penampilan yang santun dan dandanan yang sesuai karakter dan situasinya. Semakin banyak energi, yang anda berikan pada diri Anda, semakin Anda merasa puas atau bangga terhadap diri Anda  sendiri, karenya jangan abaikan penampilan.PENAMPILAN CERMIN KEPRIBADIAN pada REMAJA

2. Pribadi Menarik & Menyenangkan   
Semua orang ingin disebut menarik, dikenal dan dikagumi banyak orang. Menjadi menarik dan menyenangkan merupakan obsesi kebanyakan orang. Menarik dan menyenangkan mencakup aspek fisik (lahiriah) dan non-fisik (meliputi: emosional, personalitas dan integritas pribadi). Banyak orang yang cantik, tampan, pandai dan kaya namun belum dapat dikategorikan sebagai orang-orang yang menarik dan menyenangkan dikarenakan adanya sesuatu yang kurang dalam diri mereka.
    Orang yang menarik dan menyenangkan membuat orang suka padanya dan selalu ingin dekat dan ingin melihatnya serta ingin berinteraksi dengannya. Orang yang memiliki daya tarik dan menyenangkan ibarat memiliki kekayaan yang tak ternilai harganya.PENAMPILAN CERMIN KEPRIBADIAN pada REMAJA



    Berbeda dengan kecantikan dan kepintaran yang pada hakekatnya merupakan  sesuatu  yang  diberikan  oleh  Tuhan (given),   menarik dan menyenangkan merupakan sesuatu yang dapat dipelajari dan distimulasikan dalam setiap aktifitas kehidupan kita sehari-hari (daily activity).

Beberapa kiat yang perlu diikuti dan dilakukan agar memiliki kepribadian yang menarik dan menyenangkan adalah:

1. Sopan santun (POLITENESS)
  Selalu sopan dan baik terhadap orang lain menyebabkan kita menjadi menarik dan menyenangkan bagi orang lain. Bila bertemu dengan siapapun kita hendaknya "hangat" dan ramah kepadanya. Tegur sapa yang manis dan hangat, seperti : Halo...apa khabar, Selamat Pagi..., Selamat Siang..., dsb harus selalu kita ucapkan lengkap dengan ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang tulus yang mencerminkan dan mewakili itu semua. Pada orang yang baru pertama kali kita kenal sebaiknya kita ucapkan : "Saya senang sekali bertemu dengan Anda..., Kapan-kapan kita bincang-bincang lagi... dsb.
  Orang yang ingin tampil menarik, menyenangkan dan diperhatikan adalah orang tidak pernah menyakitkan dan melukai hati dan perasaan orang lain. Bila hati orang sudah terluka maka akan sulit sekali untuk dapat sembuh dalam waktu yang singkat mungkin saja berubah menjadi api dendam yang membara yang sewaktu-waktu dapat meledak.
2. Keramah tamahan (HOSPITALITY) 
  Prinsip "Sentuhlah hatinya", haruslah dipegang dan difahami guna menimbulkan kesan menarik dan menyenangkan pada diri kita.

Beberapa hal yang perlu dipraktekkan sehubungan dengan sopan santun dan keramah-tamahan:
- Sambutlah tegur sapa orang lain : "Tiada hal yang senyaman kata-kata sambutan yang  diberikan oleh orang lain dengan nada yang tulus dan riang".
-Senyumlah kepada orang lain disekitar anda: "Ada 72 otot yang diperlukan untuk mengerutkan dahi, namun hanya dibutuhkan 14 buah otot untuk tersenyum".
-Panggillah orang yang anda kenal dengan menyebut namanya : "Musik yang paling merdu dan  syahdu di telinga siapapun adalah bunyi namanya sendiri...".
-Bersikaplah bersahabat : "Bila anda ingin bersahabat, bersikaplah bersahabat..." 
3.Rasa hormat (RESPECTFUlL)     
  Perlakukanlah orang lain sebagaimana mereka ingin diperlakukan, dengan cara seperti itu hakekatnya kita telah menangkap inti dari fleksibiltas diri kita yang sebenarnya, sebaliknya jangan perlakukan orang lain sebagaimana kita ingin perlakukan, sebab orang lain mungkin tidak menyukai cara-cara kita tersebut.
Menghormati orang lain, berarti belajar memperlakukan orang lain secara berbeda menurut kadar kebutuhan dan kepercayaan mereka bukannya menurut kadar kebutuhan dan kepercayaan diri kita sendiri. Hal ini bisa mengarah kepada pengertian Moral dan penerimaan diantara individu-individu dan kelompok-kelompok. Hal ini juga menunjukkan INTEGRITAS PRIBADI seseorang.
4. Penuh perhatian (ATTENTIVE)
  Sikap penuh perhatian berarti menyadari "apa saja yang sedang berlangsung di lingkungan kita". Sikap penuh perhatian berhubungan dengan kemampuan membaca situasi yang tersirat (implicit). Ini bisa dimulai dari  hal sederhana dengan memperhatikan  ketika  seseorang merasa bosan dan merasakan bahwa sekarang bukan saatnya untuk menyampaikan gagasan-gagasan kita.
  Bersikap penuh perhatian berarti mengosongkan diri dari pemikiran-pemikiran diri kita sendiri secara subyektif (mampu melihat dari kaca mata orang lain) dan membuka wawasan dan pikiran untuk mau melihat segala hal di luar diri kita.
Orang yang penuh perhatian akan tahu kapan ia harus bertindak dan kapan ia tidak boleh bertindak.
  Orang yang tergolong penuh perhatian akan bermain dalam hal : kecenderungan, pola-pola, variasi dan kesempatan. Orang yang penuh perhatian akan memiliki sikap terbuka baik terhadap informasi yang masuk, gagasan ataupun saran-saran dari orang lain.


Share:

PENGARUH PERGAULAN PADA REMAJA



       Dalam dunia pendidikan kita mengenal istilah “Tri Media Pendidikan” yang mana mengandung arti bahwa manusia tidak lepas dari 3 (tiga) skup pendidikan selama hidupnya di dunia ini. Tiga ruang lingkup pendidikan itu adalah:
1. Pendidkan Informal;
2. Pendidikan non formal;
3. Pendidikan formal.
       Pendidikan informal adalah pendidikan di mana keluarga sebagai sumbernya, pendidikan non formal adalah lingkungan (pergaulan) merupakan wahananya sedangkan pendidikan formal adalah pendidikan yang diperoleh di ruang lingkup sekolah. Ketiga ruang linkup pendidikan tersebut saling mempengaruhi kehidupan manusia, yang mana seseorang bisa berhasil dengan baik karena pengaruh ketiga lingkup pendidikan tersebut, sebaliknya juga tidak menutup kemungkinan seseorang akan gagal dalam hidupnya juga karena pengaruh  dari salah satu pendidikan tersebut yang kurang mendukung.PENGARUH PERGAULAN PADA REMAJA




       Remaja adalah suatu sosok manusia yang dinamis, penuh gejolak, emosional dan sebagainya yang mana pada masa remaja tersebut terjadi perubahan yang drastis baik fisik maupun psikis. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut sangatlah besar pengaruhnya utamanya dalam pergaulan.
       Mengingat masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, dinamis, masa yang  labil dan masih mencari identitas diri maka pengaruh- pengaruh dari pergaulan baik yang bersifat positif maupun negatif sangat besar pengaruh dalam dirinya. Remaja yang menyadari tentang pengaruh-pengaruh dalam pergaulan utamanya yang bersifat negatif dan berusaha untuk menjauhinya kemungkinan besar akan terhindar dari pola pergaulan yang tidak baik.PENGARUH PERGAULAN PADA REMAJA
Remaja diharapkan mempunyai kepribadian yang kuat agar tidak mudah terpengaruh untuk melakukan hal-hal yang negatif. Dalam pergaulannya remaja akan mencari identitas diri mulai memilih banyak teman dan melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan teman sebayanya. Remaja juga harus berhati-hati dalam pertemanan karena, dalam pertemanan itu akan berpengaruh terhadap keberhasilan belajarnya. Bahkan kadang-kadang dapat membawa pengaruh pada hal-hal yang tidak baik. Pengaruh hubungan dengan teman bisa mempengaruhi perilaku baik yang positif maupun yang negatif. Remaja dalam pergaulannya untuk bisa diterima dalam pertemanan sering kali di tuntut untuk bisa melakukan seperti apa yang dilakukan oleh teman-temannya. Sehingga apabila tidak bisa melakukannya sering kali berpengaruh pada tingkah laku dan kegiatan belajar remaja tersebut.PENGARUH PERGAULAN PADA REMAJA
Oleh karena itu apabila seorang teman banyak memberikan pengaruh yang negatif lebih baik kita menjauh dan menghindarinya. Dan mencari teman lain yang lebih baik dan bisa mendorong kita meraih keberhasilan di sekolah.
       Kalau kita amati Pergaulan remaja saat ini sangatlah luar biasa pesat perkembangannya, lebih-lebih pada era kemajuan iptek sekarang ini. Pergaulan mereka didukung oleh fasilitas dunia maya atau internet. Hampir semua remaja di seluruh Indonesia menggunakan facebook atau black berry messanger sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Memiliki piranti black berry dianggap sebagai sesuatu keharusan dalam pergaulan mereka. Memang diakui penggunaan alat komunikasi yang satu ini sangat cepat dan efektif untuk berbagi informasi baik yang benar ataupun salah. Terkadang gadget (barang /peralatan yang berteknologi tinggi) yang satu ini menjadi penghalang bagi remaja untuk belajar dengan serius.
       Remaja bergaul memang adalah sebuah kebutuhan. Sama halnya dengan dahaga yang ingin terpuaskan. Mereka ingin mengenal banyak orang dari berbagai lingkungan. Ini sebetulnya tidak terlepas dari proses pencarian jati diri semata. Dengan membebaskan perasaan dan isi hati, mereka juga mengharapkan kebebasan dan ketenangan jiwa. Bila dikekang, mereka nampak begitu sedih dan terkekang.
       Orang tua yang bijak haruslah dapat menempatkan diri secara baik dihadapan anak, baik dalam arti bisa menempatkan diri sebagai orang tua dan juga sekaligus sebagai teman untuk anaknya. Orang tua yang bijak tidak menerapkan pendidikan dalam keluarga secara otoriter. Anak apalagi yang menginjak remaja, tidak boleh terlalu dikekang dalam pergaulannya. Tapi bila pergaulan terlalu dibebaskan, juga sangat mengkuatirkan. Yang penting berkomunikasi dan terarah. Bilamana sang anak yang menginjak remaja masih mampu berkomunikasi dengan keluarga dan orang tua, maka bimbingan untuk pergaulan pun dapat tersampaikan. Informasi tentang apa yang sebaiknya mereka lakukan dengan teman-teman dan apa efek dari apa yang mereka lalukan dan perbuat juga perlu dikomunikasikan.
       Dengan demikian, besar harapan kita agar remaja mampu memilih apa yang baik dan tidak untuk dilakukan. Tidak ada kata benar atau salah, tapi lebih tepat kepada yang baik atau bermanfaat dan yang merugikan.


       Hal berikutnya yang menarik dengan pergaulan remaja saat ini adalah dengan begitu kentalnya predikat anak mami yang akhir-akhir ini populasinya semakin meningkat. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kemandirian remaja saat ini sangatlah minim. Terlalu banyak fasilitas yang diberikan dan terlalu banyak juga ikut campur orangtua dalam kehidupan sehari-hari mereka sehingga remaja saat ini tidak bisa menilai dengan cepat apa yang salah dan apa yang benar. Hal ini mungkin di picu dengan maraknya penggunaan baby sitter dan jasa pembantu rumah tangga lainnya. Pengunaan yang berlebihan mengakibatkan kemalasan bagi remaja untuk melakukan segala sesuatunya sehingga mereka tidak tumbuh sebagai individu dengan penuh  kemandirian.
       Pergaulan remaja saat ini juga di warnai dengan permainan-permainan ala dunia virtual. Permainan yang terdapat di internet atau playstation dan sejenisnya bukanlah hal yang asing bagi mereka. Remaja saat ini sangat lihai dalam mengoperasikan hal-hal yang demikian. Dengan bermain, mereka saling berkomunikasi dan bersaing untuk memenangkan permainan. Namun banyak terjadi remaja yang salah arah gara-gara mengkonsumsi internet atau playstation tsb, misalnya mereka membuka situs-situs yang seharusnya tidak untuk konsumsi para remaja atau terjadinya kecanduan playstation sehingga mereka membolos menghabiskan waktu untuk bermain playstation.
       Banyak yang bilang bila pergaulan remaja saat ini sudah sangat jauh berubah dibanding pada masa-masa sepuluh tahun silam. Remaja sekarang lebih mampu berekspresi pada emosi dan mengungkapkan perasaan tanpa sembunyi-sembunyi dan malu seperti dulu. Sudah lumrah saat ini kita melihat remaja mengungkapkan kemarahan, sedih dan kegembiraanya dengan kata-kata yang terucap secara langsung, tanpa basa-basi seperti halnya remaja pada zaman dahulu. Dengan santai mereka bisa mengungkapkan ketidak sukaanya pada ayah atau pun ibunya. Merangkul dan mencium mesra ibu mereka tercinta. Perilaku ini pun diterapkan pada pergaulan mereka sehari-hari. Dengan biasa mereka mengexpresikan perasaan cinta dan sayang pada pacar mereka di tempat-tempat umum. Sudah umum dilihat saat ini bila di mall-mall para remaja biasa bergandengan tangan, berpelukan bahkan berciuman. Buat para orang tua, perilaku seperti ini sangat mengejutkan dan membuat mereka merasa kuatir. Namun, apabila orang tua terlalu keras akibat perasaan kuatir yang mereka miliki, maka remaja akan cenderung memberontak dan bersikap jauh lebih keras dan pertikaian antara orang tua dan anak yang menginjak remajapun tidak dapat lagi dihindari.
       Ada beberapa hal yang yang perlu kita ketahui, bahwa pola pergaulan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan maupun kegagalan bagi para remaja sebagai generasi penerus bangsa. Sehubungan dengan hal tersebut, kita perlu ketahui segi positif maupun negatif dari pola pergaulan remaja sebagai berikut:
Pengaruh positif dari hubungan dengan teman sebaya antara lain :
1. Meningkatkan motivasi belajar sehingga bisa meraih prestasi belajar dengan baik;
2. Dapat meningkatkan pengembangan  bakat pada remaja;
3. Dapat mengisi waktu pada kegiatan yang positif;
4. Dapat mengembangkan sikap yang berkarakter (ramah, sopan, suka. menolong, dll);
5. Dapat mencetak pribadi yang menyenangkan, sehingga disenangi banyak orang, misalnya:  teman sebaya, orang tua,  maupun guru.
Pengaruh negatif dari hubungan dengan teman sebaya antara lain :
1. Sering melanggar tata tertib sekolah misalnya: membolos sekolah, pulang sekolah tanpa ijin;
2. Melakukan tindakan yang merusak milik orang lain atau fasilitas umum misalnya: mencoret-coret yang bukan pada tempatnya dengan kata-kata yang tidak baik;
3. Membentuk gank atau perkumpulan teman sebaya yang cenderung melakukan kegiatan negatif misalnya: sering pesta miras, kebut-kebutan dan lain-lain;  
4. Melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. 
Misalnya : mencuri, mencopet, menipu, dll.




Share:

Pengaruh Perkembangan Teknologi - Kehidupan Sosial



Keberhasilan manusia menaklukkan alam adalah bukti nyata bahwa mereka telah mencapai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi. Manusia pada dasarnya selalu melakukan adaptasi terhadap perubahan disekelilingnya. Teknologi yang diperlukan adalah teknologi yang mampu membuat penyesuaian terhadap lingkungan baik secara biologis maupun social budaya.Pengaruh Perkembangan Teknologi - Kehidupan Sosial

   
Tehnologi Informasi memudahkan kita menjelajah ke seluruh dunia untuk mendapatkan berbagai pengetahuan dan teman baru  Koneksi Internet membuat kita dengan mudah mencari berbagai informasi untuk memenuhi rasa keingintahuan kita. Dunia serasa dalam genggaman! Untuk itu, kita harus memaksimalkan manfaat Tehnologi Informasi ini untuk meningkatkan pengetahuan kita agar kelak kita dapat memenangkan persaingan dalam meraih cita-cita kita 
B. Potensi Teknologi.
Teknologi perkembangannya begitu cepat, memiliki potensi yang dapat digunakan untuk memperbaiki kehidupan manusia, namun juga memiliki potensi negative bila kita tidak memiliki sikap bijak dalam pemanfaatnnya. 
1. Potensi positif teknologi, dapat dikembangkan diberbagai bidang, seperti:
a. Adanya teknologi memperluas lapangan pekerjaan yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.
b. Pemerataan pembangunan hingga ke pelosok desa.
c. Persebaran informasi cepat dan luas, seperti penggunaan satelit dan internet.
d. Teknologi mendukung dan mempermudah peneltian diberbagai bidang.
e. Meningkatkan kehidupan masyarakat menjadi lebih mudah, misalnya listrik, televise, telepon
2. Potensi negative teknologi terhadap kehidupan masyarakat, diantaranya:
a. Masyarakat Indonesia kecenderungan dalam menanggapi teknologi dengan cara meniru tanpa syarat pengaruh budaya asing, misalnya gaya hidup bebas, mengaruh narkoba dsb.
b. Ketidak adilan di bidang ekonomi membuat masyarakat miskin menjadi semakin miskin dan akhirnya menimbulkan konflik.
c. Pembangunan disegala bidang, kehidupan semakin modern menimbulkan nilai-nilai tradisi yang sudah ada sejak dahulu menjadi memudar. 
d. Menimbulkan ketergantungan terhadap teknologi dalam berbagai hal.
Karena itulah kita juga harus bijaksana dalam memanfaatkan kemudahan-kemudahan Tehnologi Informasi ini, karena selain punya banyak manfaat, tetapi juga ada hal-hal yang harus kita waspadai, apalagi terhadap pengaruh jejaring social.Pengaruh Perkembangan Teknologi - Kehidupan Sosial




C. Pengaruh Perkembangan Teknologi.
Dalam kehidupan manusia tidak pernah lepas dari perkembangan teknologi diberbagai bidang. Bahkan sejak dalam kandunganpun manusia menggunakan perkembangan tekologi untuk melihat kondisi bayi dalam kandungan. Pengaruruh perkembangan teknologi menyentuh diberbagai bidang, yaitu:
1. Bidang kesehatan.
Adanya teknologi membuat dunia kedokteran semakin maju. Penemuan berbagai macam vaksinasi untuk mengobati penyakit, membuat penyakit yang dahulu sulit disembuhkan menjadi memungkinkan untuk disembuhkan. Misalnya adanya pencangkokan organ tubuh manusia. Kemungkinan manusia yang sakit untuk tetap hidup menjadi lebih besar setelah adalah perkembangan teknologi yang mendukung pencangkokan organ tubuh.Pengaruh Perkembangan Teknologi - Kehidupan Sosial

2. Bidang Komunikasi.
Jarak tidak lagi menjadi masalah untuk berkomunikasi. Jaringan telepon yang luan dan media internet memungkinkan untuk mengetahui peristiwa dibelahan bumi dengan lebih cepat. Kita bisa mengakses secara langsung begitu terjadinya perubahan.
3. Bidang ekonomi.
Salah satu pengaruh perkembangan teknologi di bidang ekonomi adalah berkembangnya berbagai macam industryiyang dapat memproduksi kebutuhan manusia secara lebih mudah. Adanya industri yang beraneka ragam, kita dapat bersaing dengan Negara-negara lain.
4. Bidang pendidikan.
Perkembangan teknologi dapat digunakan sebagai sarana penunjang pendidikan di sekolah. Pengajaran di sekolah dapat dilakukan senyata mungkin, dan lebih menarik tidak hanya penjelasan oleh guru, tetapi bisa diakses langsung oleh peserta didik dari internet. 
Disamping kelebihan-kelebihan yang kita dapatkan dari perkembangan teknologi, kita perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap pengaruh negatif.
Pengaruh-penngaruh negative perkembangan teknologi, yaitu:
1. Mahalnya harga pengobatan dengan teknologi, membuat masyarakat kalangan bawah tidak dapat merasakan, sehingga hanya dapat dirasakan oleh orang-orang dari kalangan tertentu.
2. Sering kita melihat tren pengaruh dunia maya tanpa berfikir panjang kita meniru dan hal itu tidak sesuai dengan budaya kita yang masih mementingkan tata krama dan sopan santun.
3. Kemajuan teknologi bidang industri menghasilkan pencemaran lingkungan, yang akhirnya masyarakat dirugikan kalau tidak memperhatikan kelestarian alam.
4. Pendidikan yang terlalu bebas menerima pengaruh dari luar negeri akan membuat kita kehilangan identitas sebagai sebuah bangsa.



Pengaruh perkembangan teknologi pada jejaring social juga berpengaruh negative dan harus diwaspadai karena sering berpengaruh dalam kehidupan sociali, khususnya remaja, yaitu:

1. Hati-hati jika diajak bertemu oleh seseorang yang dikenal  dari facebook. 
Dunia Maya beda dengan Dunia Nyata – seseorang bisa bertutur kata serta berpenampilan baik dan santun di dunia maya – tetapi bisa jadi berbeda dengan kenyataannya. Banyak kasus penculikan dan trafficking terjadi gara-gara ketemuan dengan teman yang baru saja dikenal dari FACEBOOK!
2. Jangan mudah percaya dengan teman baru yang dikenal dari Facebook. Hati-hati karena kita bisa menjadi korban penculikan.
3. Kecanduan melihat pornografi bisa membuat seseorang akan tampak lelah, lesu, sulit konsentrasi, tidak melakukan percakapan yang lama, dan perhatian terpecah (penelitian Kepala Pusat Intelegensia Kesehatan Depkes RI dr. Jofizal Jannis, Sp.S(K)) , dapat berakibat kesulitan belajar, tinggal kelas ataupun DO (Drop Out).
4. Orang yang kecanduan pornografi berakibat pada terjadinya perilaku mudah melecehkan dan perilaku agresi. Orang-orang tersebut menjadi tidak bisa konsentrasi, tidak mudah memahami sesuatu, tidak kreatif, mudah lupa, otak merasa “penuh”, sakit-sakitan karena menurunnya daya tahan tubuh, serta berpikiran negative. (dari makalah: Pusat Pemeliharaan, Peningkatan dan Penanggulangan Intelegensia Kesehatan Kementerian Kesehatan RI)
5. PORNOGRAFI efeknya seperti narkoba, membuat kecanduan dan merusak diri-sendiri.
Bagaimana upaya menghindari pengaruh negatif dari perkembangan teknologi, semua kembali kepada pengguna teknologi untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan agar tidak terjebak dengan kemajuan, menghindari pergaulan bebas yang menyesatkan dan pengaruh-pengaruh lain yang negatif. Media teknologi yang makin berkembang kita manfaankan sebagai wadah untuk membantu memberikan informasi dan memajukan pengetahuan.










Cerita
Hampir setiap hari Ami  up date status di FB, yang dituliskan bermacam-macam mulai masalah pertemanannya, masalah belajar di sekolahnya, bahkan masalah pribadi dan keluarganya. Kalau dibaca baik tata bahasa, sopan santunnya sangat bagus dan menarik, sebagaimana kondisi dia keseharian. 
Tidaklah heran banyak sahabat di dunia maya ini sangat mengagumi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa hari terakhir dia sibuk dan merasa resah. Kondisi itupun dibuatnya sebagai status. Rani sebagai teman dekat yang kebetulan sebagai teman sebangku mengamati kegalauan Ami.
 Dari ceritanya ternyata teman FB yang bernama Lily dari Singapore  saat chatting menyampaikan kalau  telah  mengirimkan paket sebagai hadiah pertemanan, yang berisi lap top dan smartfhon type terbaru  dan beberapa barang accesoris lain dengan nilai total 200 DS atau setara 22 juta Rupiah. 
Ami merasa senang dengan hal tersebut, tetapi dia juga resah. Bukan masalah hadiah itu yang menjadi kegalauannya, tetapi Ami dapat sms dari jasa pengiriman barang bahwa untuk mendapat barang itu Ami harus mengirim uang atau transfer sebesar  5juta ke suatu nomor rekeneing. 
Dia diberi batasan waktu 2 hari. Oleh Lily dalam chattingnya juga menyuruh transfer saja, karena dalam paket itu dia juga mengirimkan sejumlah uang tunai yang nanti bisa ditukarkan di money changer untuk menggantikan uang yang ditransfer. Dari situlah akhirnya Rani tahu permasalahan Ami. Akhirnya diingatkan agar Ami hati-hati, bisa saja itu sebagai penipuan. Lily adalah sahabat di FB, jangankan mengenal kesehariannya, bertemu saja tidak pernah, Kita harus hati-hati dalam bersikap, apalagi kepada orang yang baru dikenal, dan mengenalnya di dunia maya.







Refleksi

1. Dari cerita disebutkan bagaimana Ami saat up date status? 
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Komentar Anda ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana kalau Anda up date status, tentang apa saja? ………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………..
3. Apakah status yang Anda buat juga memperhatikan bahasa dan sopan santun pergaulan? ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Alasannya: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
      
4. Bila Anda sebagai Ami, yang mendapat kiriman paket dari sahabat FB seperti dalam cerita, apa yang akan Anda lakukan?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Alasannya ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
5. Mengapa kita harus hati-hati dalam menjalin persahabatan di dunia maya?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Alasan ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
















                                                  Tagihan 

1. Setiap orang membutuhkan teknologi dan  harus mengikuti perkembangan teknologi. Komentar Anda: ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………..

2. Perkembangan teknologi mempunyai pengaruh positif dan negative,berikan penjelas dan contoh dalam kehidupan sehari-hari! 
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
3. Agar terhindar dari pengaruh negative perkembangan teknologi, yang harus dilakukan adalah?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
4. Siapa yang menguasai informasi, dialah yang menguasai dunia. Bagaimana komentar Anda!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………



Diskusikan


Kementerian Komunikasi dan Informatika, menghimbau tersedianya layanan gratis falisitas internet ditempat-tempat umum.
Diskusikan pernyataan diatas bersama teman-teman dalam kelompok dan presentasikan hasilnya.
Lembar Jawaban Hasil Diskusi Kelompok
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...............................................................................................................................

Lembar Jawaban Hasil Diskusi Kelompok
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Lembar Jawaban Hasil Diskusi Kelompok
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Share:

PENGENDALIAN DIRI MELALUI (EQ)



Kecerdasan emosional atau Emotional Qoutient (EQ), adalah salah satu kecerdasan manusia yang saat ini sangat diperlukan dalam upaya untuk pengendalian diri dengan cara pengendalian emosi. Menurut Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intellengence (hal. 411–412), emosi dikelompokkan  dalam beberapa golongan yaitu: amarah,  kesedihan, rasa takut, kenikmatan,  cinta,  terkejut,   jengkel dan  juga  malu. Secara umum Emosi bisa bersifat positif  diantaranya yaitu  rasa senang,  cinta kasih, kehati-hatian, bahagia, dan juga bisa bersifat negatife misalnya rasa iri, dengki, rasa marah, ketakutan, dan lain sebagainya.PENGENDALIAN DIRI MELALUI (EQ)
      Emosi yang muncul sebetulnya dapat menjadi sumber energi, autentisitas dan semangat manusia yang sangat kuat,  tergantung bagaimana cara mengelola emosi tersebut, sehingga bisa sebagai energi pengaktif untuk aktifitas kehidupan kita sehari-hari, misalnya; empati, integritas, kredibilitas, keuletan, saling percaya dan juga untuk hubungan sosial lainnya. Untuk mencapai kondisi tersebut yang perlu dilakukan hanya dengan menggunakan kecerdasan,  karena dengan  cerdas emosi kita akan dapat mengelola emosi dengan baik dan terarah.Orang yang mempunyai kecerdasan emosional  adalah mereka yang sudah mampu mengenali, mengelola, memanage, mengarahkan, memanfaatkan dan mengoptimal-kan emosi kita, serta  mampu mengenali emosi orang lain juga mampu membina hubungan dengan orang lain.PENGENDALIAN DIRI MELALUI (EQ)


  Kecerdasan Emosional
Pengertian Kecerdasan Emosi
Menurut Goleman (2002:45) kecerdasan emosi merujuk pada kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, dan berempati.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional merujuk pada sejumlah kemampuan dan ketrampilan sosial yang berhubungan dengan pengendalian dan pembinaan hubungan sosial dengan lingkungan, selain itu pengaturan diri dan cognitive inteligensi merupakan aspek penting dalam kecerdasan emosional karena dengan memahami diri dan orang lain, mengatur emosi dengan baik, individu dapat menyadari berbagai emosi yang dimilikinya dan yang dimiliki orang lain serta kekurangan dan kelebihannya sehingga ia mampu menggunakan kemampuan yang ada pada dirinya untuk menghadapi stimulus dari lingkungannya secara tepat termasuk stimulus yang dapat memunculkan perilaku aggressive driving.
Aspek-Aspek Kecerdasan Emosional

Berdasarkan pendapat Goleman (dalam Mutadin, 2002:1) membagi kecerdasan emosional dalam beberapa kemampuan atau aspek yaitu:
1) Mengenali Emosi Diri yakni kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. Pada tahap ini diperlukan adanya pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan psikologi dan pemahaman tentang diri. 
2) Mengelola Emosi. Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat, hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri.
3) Memotivasi Diri. Kemampuan seseorang memotivasi diri dapat ditelusuri melalui hal-hal sebagai berikut, cara mengendalikan dorongan hati, derajat kecemasan yang berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang, kekuatan berfikir positif, optimisme, dan keadaan flow (mengikuti aliran), yaitu keadaan ketika perhatian seseorang sepenuhnya tercurah ke dalam apa yang sedang terjadi, pekerjaannya hanya terfokus pada satu objek.PENGENDALIAN DIRI MELALUI (EQ)
4) Mengenali Emosi Orang Lain. Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan pada kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa ia akan terampil membaca perasaan orang lain.
5) Membina Hubungan Dengan Orang Lain. Membina hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. Tanpa memiliki keterampilan seseorang akan mengalami kesulitan dalam pergaulan sosial. 

Ciri Orang Yang Mempunyai Kecerdasan Emosional Tinggi 
Orang yang sukses dalam pekerjaan tidak hanya memiliki intelegensi yang tinggi, namun secara emosional mereka juga baik. Orang yang cerdas secara emosi akan bersikap tegas dan mampu mengendalikan perilaku sehingga terbebas dari perilaku-perilaku negatif. Kecerdasan emosional sangat sulit diukur dan sampai sekarang belum ada alat tes tunggal yang menghasilkan nilai kecerdasan emosional.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ciri orang yang mempunyai kecerdasan emosional adalah mudah bergaul, tidak mudah takut, bersikap tegas, berkemampuan besar untuk melibatkan diri dengan orang lain, konsisten, tidak emosional, lebih mengutamakan rasio daripada emosi, dapat memotivasi dirinya sendiri dan lebih penting dapat memecahkan solusi dalam keadaan yang darurat. 

Manfaat Kecerdasan Emosional
Pengendalian emosi sangat penting dalam kehidupan manusia karena melalui emosi yang terkendali maka bentrokan antara satu dengan yang lain sangat jarang sekali terjadi. Jika seseorang itu dapat mengenal, mengendalikan emosinya dan dapat menyalurkan emosi itu kearah yang benar dan bermanfaat, maka akan cerdas dalam emosinya. Dengan menggunakan aspek-aspek kecerdasan emosionalnya dengan baik, otomatis akan timbul sikap individu yang diharapkan tersebut. 
Perkembangan kecerdasan emosional ini berhubungan erat dengan perkembangan kepribadian dan kematangan kepribadian. Dengan kepribadian yang matang dapat menghadapi dan menyelesaikan berbagai persoalan, dan betapapun beban dan tanggung jawabnya besar tidak menjadikan fisik menjadi terganggu.
 Jadi kecerdasan emosional merupakan aspek yang sangat dibutuhkan dalam mengemudi dan dalam kehidupan bermasyarakat, selain itu masih banyak manfaat kecerdasan emosional yang lain yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, selain di lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan bermasyarakat. Selain itu kecerdasan emosionallah yang memotivasi kita untuk mencari manfaat, potensi dan mengubahnya dari apa yang kita pikirkan menjadi apa yang kita lakukan. Karena  kecerdasan emosional itu bukan muncul dari pemikiran intelek yang jernih tetapi muncul dari hati nurani, sehingga apapun  yang muncul dari perasaan  akan selalu memberikan informasi penting yang memotivasi kita untuk mencari potensi yang kita miliki serta dapat  menggunakannya secara baik dan benar. Meskipun Kecerdasan Emosional ini sifatnya dinamis, tidak tetap dan bisa berobah setiap saat, tetapi bila kecerdasan ini konsisten dimiliki, maka  semakin tua orang akan menjadi semakin bijaksana, Kecerdasan emosional tersebut sangat bermanfaat bagi semua golongan umur  di semua strata kehidupan, diantaranya dapat membuat  orang  tidak depresi, tidak cepat putus asa, tidak membuat implusif dan agresif, tidak cepat puas, tidak egois, selalu terbuka pada kritikan, terampil dalam melakukan hubungan sosial, tidak mudah marah dan lain sebagainya,  dan ini semua tentu akan berdampak positif untuk menghilangkan sosial problem, sebagai dampak  negatif globalisasi yang saat ini banyak terjadi di masyarakat.
Pemahaman Pengendalian Diri

Tujuan akhir pengendalian diri adalah untuk mencapai kesuksesan/keberhasilan. Perjalanan hidup ini sangat dinamis, kadang berliku, menurun atau mendaki. Medan kehidupan yang demikian itu menuntut kita harus menguasai sejumlah kompentensi hidup, antara lain pengendalian diri.
 Mengapa Harus Mengendalikan Diri
Mengapa Daniel Goleman (Ary Ginanjar, 2001) mengisahkan sebagai berikut:
Anak-anak usia 4 tahun di TK Standford diuji ketika memasuki sebuah ruangan. Dia atas disediakan kue marsh mallow. Anak boleh mengambilnya dan langsung memakannya. Tetapi bagi yang mau ‘’berpuasa’’ menahan waktu dalam waktu tertentu, maka ia akan dapat hadiah tambahan satu kue.
Empat belas kemudian, setelah anak-anak lulus SMA, didapati sebagai berikut:
Anak-anak sewaktu di TK langsung memakan kue, tidak menahan dulu, ternyata cenderung tidak tahan menghadapi stress, mudah tersinggung, gampang terpancing untuk berkelahi.
Tiga puluh tahun kemudian, terbukti bahwa anak yang sewaktu TK tidak bisa menahan diri, setelah dewasa terlihat kecakapan kognitif dan emosinya rendah, sering kesepian, kurang dapat diandalkan, mudah hilang konsentrasinya, dan tidak sabar bila menghadapi stress hampir tidak terkendali. Tidak fleksibel menghadapi tekanan, dan mudah meledak-ledak emosinya (impulsif).
  



Dalam keadaan tertentu kita kadang sulit untuk mengendalikan diri sendiri di mana banyak hal yang sangat membuat kita ingin marah dan berontak terhadap sesuatu hal yang membuat kita ingin marah. Semua itu timbul karena emosi yaitu perasaan yang timbul dalam diri kita sendiri secara alami itu bisa berupa amarah, sedih, senang, benci, cinta, bosan, dan sebagainya yang merupakan efek atau respon yang terjadi dari sesuatu yang kita alami. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan manusia untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi, mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain), mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres dan keadaan yang melanda kita. Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri sendiri dan mengendalikan dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan kecakapan sosial. Ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya.  




Share:

NILAI DAN NORMA




Nilai pada hakekatnya adalah sifat dan kualitas yang melekat pada suatu obyek. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia. Nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan melalui perilaku sosial orang yang memiliki nilai sosial.NILAI DAN NORMA 
Nilai sosial merupakan kualitas perilaku, pikiran, dan karakter yang dianggap masyarakat baik dan benar, hasilnya diinginkan dan layak ditiru orang lain. Nilai sosial merupakan sikap dan perasaan yang diterima secara luas oleh masyarakat dan merupakan dasar untuk merumuskan sesuatu yang benar dan penting. 
Peran nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat adalah:
a. Sebagai alat menentukan harga dan kelas sosial seseorang dalam struktur stratifikasi. Misal kelompok masyarakat ekonomi kaya, menengah dan kelas bawah.
b. Mengarahkan masyarakat untuk berfikir dan bertingkah laku sesuai nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, agar tercipta integrasi dan tertib sosial.
c. Memotivasi untuk mewujudkan diri dalam berperilaku sesuai yang diharapkan oleh peran-perannya dalam mencapai tujuan.
d. Sebagai alat solidaritas yang mendorong masyarakat untuk saling bekerjasama demi mencapai suatu tujuan.
e. Sebagai pengontrol, pembatas, pendorong dan penekan individu untuk selalu berbuat baik.NILAI DAN NORMA
Nilai sosial dalam masyarakat bersumber pada tiga hal, yaitu:
a. Bersumber dari Tuhan, yaitu yang biasanya diketahui melalui ajaran yang ditulis dalam kitab suci. Berisi nilai-nilai yang dapat memberikan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku terhadap sesama, misal: kasih sayang, ketaatan, kejujuran, hidup sederhana, dll. Nilai bersumber dari Tuhan disebut nilai theonom.
b. Bersumber dari Masyarakat, yaitu masyarakat menyepakati sesuatu yang dianggap baik dan luhur, kemudian dijadikan pedoman dalam bertingkah laku. Misalnya kesopanan dan kesantunan terhadap orang tua. Nilai dari kesepakatan disebut nilai heterogen.
c. Bersumber dari Individu, yaitu setiap individu masing-masing pasti memiliki sesuatu yang baik, luhur dan penting. Misalnya kegigihan, semangat, kerja keras adalah sesuatu yang penting untuk mencapai suatu kesuksesan dan keberhasilan. Nilai berasal dari individu disebut nilai otonomi.
Nilai sosial memiliki ciri-ciri sbb:
a. Merupakan hasil dari interaksi sosial antar anggota masyarakat
b. Bisa dipertukarkan kepada individu atau kelompok lain.
c. Terbentuk melaui proses belajar.
d. Bervariasi antar masyarakat yang berbeda.
e. Bisa berbeda pengaruhnya terhadap setiap individu dan masyarakat.
f. Bisa berpengaruh positif atau negatif terhadap perkembangan pribadi seseorang.
g. Berisi anggapan-anggapan dari berbagai obyek dalam masyarakat.
B. Norma Sosial.
Norma adalah petunjuk atau patokan perilaku yang dibenarkan dan pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosial di suatu kelompok masyarakat tertentu. Perbedaan nilai sosial dan norma sosial adalah, dalam norma sosial ada sanksi sosial (penghargaan dan hukuman), bagi orang yang menuruti atau melanggar norma tersebut. 
Norma bersifat memaksa sehingga seluruh anggota kelompok harus bertindak sesuai dengan norma yang telah dibentuk sejak lama. Misal menghormati tamu yang datang, bila tidak dilakukan akan dianggap tidak sopan dan tidak berpendidikan. Norma tidak boleh dilanggar, yang melanggar akan kena sanksi misalnya, ke sekolah datang terlambat akan dihukum tidak boleh masuk kelas, anak yang mencontek akan diberi sanksi tidak boleh melanjutkan ulangan.
Norma social di masyarakat dibedakan menurut aspek-aspek tertentu tetapi yang satu dengan yang lain saling berhubungan, yaitu: 
1. Norma Agama(religi), yaitu peraturan sosial yang sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar atau diubah karena aturannya berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma dikatakan berdosa.
2. Norma kesusilaan, adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak. Norma kesusilaan, seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan buruk. Pelanggaran terhadap norma berakibat pengucilan secara fisik(dipenjara, diusir) atau secara batin (dijauhi). Misalnya, kehidupan pelacur, tindakan korupsi, dsb.)
3. Norma Kesopanan,  adalah peraturan sosial yang mengarah kepada hal-hal bagaimana seseorang bertingka laku wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran terhadap norma akan mendapat celaan, kritik, dan pengucilan.
4. Norma kebiasaan, adalah sekumpulan peraturan sosial yang dibuat secara sadar atau tidak, berisi tentang petunjuk perilaku yang diulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran terhadap norma ini ber akibat celaan, kritik,atau pengucilan. Misalnya membawa oleh-oleh apabila pulang dari bepergian, bejabat tabgan saat ketemu, dsb.
5. Norma hukum/ kode etik.
Norma hukum, adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, misal lembaga pemerintah, advokat, organisasi profesi dsb. Norma hukum juga disebut kode etik. Pelanggaran terhadap norma hukum akan mendapat sanksi berupa sanksi denda atau hukuman fisik. Misalnya wajib bayar pajak, pelanggaran lalu lintas, dsb.
Norma agama dan norma kesusilaan berlaku secara luas di setiap kelompok masyarakat, bagaimanapun peradabannya, sedang norma kesopanan dan norma kebiasaan hanya dipelihara dan dilaksanakan oleh sekelompok masyarakat tertentu saja. 
Nilai berperan sebagai pedoman yang menentukan kehidupan setiap manusia, nilai manusia berada dalam hati nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan yang bersumber pada berbagai sistem nilai. Seorang pribadi yang taat pada aturan, kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakat, dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral.  Jika sebaliknya maka pribadi itu dianggap tidak bermoral. Moral dalam perwujudannya berupa peraturan atau prinsip-prinsip yang benar, baik, terpuji dan mulia. Moral bisa berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.NILAI DAN NORMA

Apa Itu Moral?
Moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti tata cara, kebiasaan, perilaku, dan adat istiadat dalam kehidupan (Hurlock, 1990).  Rogers (1977) mengartikan moral sebagai pedoman  salah atau benar bagi perilaku seseorang yang ditentukan oleh masyarakat.  Allen (1980) mengartikan moral sebagai pola perilaku, prinsip‐prinsip, konsep dan aturan‐aturan yang digunakan individu atau kelompok yang berkaitan dengan baik dan buruk. Moral menurut Piaget (1976) adalah kebiasaan seseorang untuk berperilaku lebih baik atau buruk dalam memikirkan masalah ‐masalah sosial terutama dalam tindakan moral.
Moral melibatkan pemikiran, perasaan dan tingkah laku yang sesuai Ataupun sebaliknya pada pandangan masyarakat. Ia mempunyai kaitan dengan hubungan intrapersonal dan interpersonal manusia. Dimensi interpersonal berkaitan dengan aktivitas individu yang tidak melibatkan orang lain. Manakala, interpersonal pula berkaitan dengan hubungan dengan orang lain (Madoan dan Ahmad, 2004).
Masalah moral adalah suatu masalah yang menjadi perhatian orang dimana saja, baik dalam masyarakat yang telah maju, maupun dalam masyarakat yang masih terbelakang. Karena kerusakan moral seseorang mengganggu ketenteraman yang lain. Jika dalam suatu masyarakat banyak yang rusak moralnya, maka akan goncanglah keadaan masyarakat itu. Jika kita tinjau keadaan masyarakat di Indonesia terutama di kota-kota besar sekarang ini akan kita dapati bahwa moral sebagian anggota masyarakat telah rusak atau mulai merosot. Dimana kita lihat, kepentingan umum tidak lagi menjadi nomor satu, akan tetapi kepentingan dan keuntungan pribadilah yang menonjol pada banyak orang (Komariah, 2011).


Penyimpangan  
Anatara nilai dan moral terdapat hubungan yang sangat erat dan bahkan melekat.  Nilai dan moral akibat pengaruh faktor-faktor tertentu dapat menyimpang.  Kartono (2007) memberi definisi yang cukup panjang, penyimpangan moral adalah kondisi individu yang hidupnya delingment (nakal, jahat), yang senantiasa melakukan penyimpangan perilaku dan bertingkah laku asosial atau antisosial dan amoral. Ciri-ciri orang yang mengalami  penyimpangan  moral cenderung psikotis (mengalami gangguan kejiwaan ) dan mengalami regresi (kemunduran), dengan penyimpangan-penyimpangan relasi kemanusiaan, sikapnya dingin, beku, tanpa afeksi (sikap), emosinya labil, munafik, jahat, sangat egoistis, self centered(aku-nya tinggi), dan tidak menghargai orang lain. Tingkah laku orang yang mengalami defisiensi moral selalu salah dan  jahat, sering melakukan penyimpangan perilaku, bisa berupa menindas, suka berkelahi, mencuri, mengonsumsi obat-obatan terlarang, dan sebagainya. Ia selalu melanggar hukum, norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
Penyimpangan moral remaja biasanya diwujudkan dalam bentuk kenakalan. Santrock (2003) menjelaskan kenakalan remaja berdasarkan tingkah laku, yaitu;
a. Tindakan yang tidak dapat diterima oleh lingkungan sosial karena bertentangan dengan   
     nilai-nilai norma- norma dalam  masyarakat. Contoh: berkata kasar pada guru, orang tua.
b.Tindakan pelanggaran ringan seperti ; membolos sekolah, kabur pada jam mata pelajaran tertentu dll.
c.  Tindakan pelanggaran berat yang merujuk pada semua tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja, seperti; mencuri, seks pranikah, menggunakan obat-obatan terlarang.
  Pengamat lain, Herupurnomo, ( KBM3, January 4, 2015)  berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber  menyampaikan ada beraneka ragam tingkah laku atau perbuatan remaja yang menyimpang dari moral, sering menimbulkan kegelisahan dan permasalah terhadap orang lain. Penyimpangan moral tersebut dapat berwujud sebagai kenakalan atau kejahatan. Berikut di bawah ini adalah beberapa contoh dari penyimpangan –peyimpangan moral pada remaja yang sering terjadi dan muncul dalam media-media pemberitaan.
1.      Perkosaan
Perkosaan (rape) berasal dari bahasa latin raperen yang berarti mencuri, memaksa,merampas, atau membawa pergi (Haryanto, 1997). Perkosaan adalah suatu usaha untuk melampiaskan nafsu seksual yang dilakukan oleh seorang laki-laki terhadap perempuan  dengan cara yang dinilai melanggar menurut moral dan hukum dengan cara yang dinilai melanggar menurut moral dan hukum (Wignjosoebroto, 1997).
Sejak tahun 2012 hingga 2014 bulan Juli, kasus aborsi di Indonesia mencapai 2,5 juta orang dengan rician per tahun kasus aborsi 750 ribu per tahun atau 7 ribu dalam sehari dan 30 persen pelakunya adalah remaja SMP dan SMA. Fenomena tingginya remaja melakukan aborsi karena akibat perkosaan dan hubungan suka sama suka (Ardiantofani, 2014). Dalam Republika.co.id (Sadewo, 2014), Indonesia Police Watch (IPW) melihat kecenderungan  meningkatnya angka perkosaan di Indonesia tahun ini.  Menurut Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, meski belum memiliki angka pasti untuk tahun ini, namun kecenderungan tersebut telah terlihat. Tahun 2013 setiap bulan tiga sampai empat kasus perkosaan di seluruh indonesia. Tahun 2014, empat hingga enam setiap bulan. Tercatat, hingga 50 persen pelaku perkosaan adalah anak berusia di bawah 20 tahun. Sebagian dari para remaja memperkosa teman perempuannya.
2.      Tawuran
Istilan tawuran sering dilakukan pada sekelompok remaja terutama oleh para pelajar sekolah, yang akhir-akhir ini sudah tidak lagi menjadi pemberitaan dan pembicaraan yang asing lagi. Kekerasan dengan cara tawuran sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat efektif yang dilakukan oleh para remaja. Hal ini seolah menjadi bukti nyata bahwa seorang yang terpelajar pun leluasa melakukan hal-hal yang bersifat anarkis, premanis, dan rimbanis. Tentu saja perilaku buruk ini tidak hanya merugikan orang yang terlibat dalam perkelahian atau tawuran itu sendiri tetapi juga merugikan orang lain yang tidak terlibat secara langsung (Julianti, 2013).
Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, tawuran ini sering terjadi. Data di Jakarta misalnya (Bimmas Polri Metro Jaya), tahun 1992 tercatat 157 kasus perkelahian pelajar. Tahun 1994 meningkat menjadi 183 kasus dengan menewaskan 10 pelajar, tahun 1995 terdapat 194 kasus dengan korban meninggal 13 pelajar dan 2 anggota masyarakat lain. Tahun 1998 ada 230 kasus yang menewaskan 15 pelajar serta 2 anggota Polri, dan tahun berikutnya korban meningkat dengan 37 korban tewas. Terlihat dari tahun ke tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat. Bahkan sering tercatat dalam satu hari terdapat sampai tiga perkelahian di tiga tempat sekaligus (Setyawan, 2014).
3.      Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas sudah tak lagi mengindahkan nilai-nilai yang berlaku dimadsyarakat, tak ada batasan batasan sehingga terjadi misalnya perilaku seksual pra nikah. Padahal oleh agama jelas-jelas yang dem ikian ini dilarang bahkan  mendekataionya saja tidak boleh. 
Perilaku seksual pranikah yang dilakukan oleh remaja berawal dari munculnya “ chemistry” (ketertarikan) terhadap lawan jenis sebagai dampak dari perkembangan seksual yang dialami. Ketertarikan tersebut mengundang remaja untuk menjalin suatu hubungan romantis, dimana dalam  hubungan romantis tersebut remaja mulai mengembangkan bentuk-bentuk perilaku seksual sejalan dengan meningkatnya dorongan seksual remaja yang menimbulkan keinginan-keinginan yang tidak mudah dipahami oleh remaja (Andayani dan Setiawan, 2005).
Perubahan sosial mulai terlihat dalam persepsi masyarakat yang pada mulanya menyakini seks sebagai sesuatu yang sakral menjadi sesuatu yang tidak sakral lagi, maka saat ini seks sudah secara umum meluas di permukaan masyarakat. Ditambah dengan adanya budaya permisifitas seksual pada generasi muda tergambar dari pelaku  pacaran yang semakin membuka kesempatan untuk melakukan tindakan-tindakan seksual juga adanya kebebasan seks yang sedang marak saat ini telah melanda kehidupan masyarakat yang belum melakukan perkawinan. Bahkan aktivitas seks pranikah tersebut banyak terjadi di kalangan remaja dan pelajar yang sedang mengalami proses pembudayaan dengan menghayati nilai-nilai ilmiah  (Salisa, 2010). Dan ini betul-betul sungguh-sungguh mengkhawatirkan dan amat memprihatinkan . 
 4.      Penggunaan Narkoba
Globalisasi dan modernisasi tidak dapat dipungkiri lagi telah mendatangkan keuntungan bagi manusia. Arus informasi yang masuk ke negeri ini semakin sulit dibendung. Dampak negatifnya, banyak remaja yang terjerumus mengikuti budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia, misalnya seks pranikah dan maraknya penyalahgunaan Narkoba (Primatantari dan Kahono, Unknown Time). Sungguh suatu yang memilukan jika semakin hari semakin banyak anak bangsa yang terjerat narkoba.
Pengguna narkoba biasanya dimulai dengan coba-coba yang bertujuan sekedar memenuhi rasa ingin tahu remaja, namun sering keinginan untuk mencoba ini menjadi tingkat ketergantungan. Tingkat pengguna narkoba sendiri dapat dibagi menjadi (1) pemakai coba-coba, pemakaian sosial (hanya untuk bersenang-senang), (2) pemakaian situasional (pemakaian pada saat tegang, sedih, kecewa dan lain-lain), (3) penyalahgunaan (pengunaan yang sudah bersifat patologis) dan (4) tahap yang lebih lanjut atau ketergantungan (kesulitan untuk menghentikan pemakaian) (Wahyurini dan Ma’shum cit. Widianingsih dan  Widyarini, 2009). 
Sejak 2010 sampai 2013 tercatat ada peningkatan jumlah pelajar dan mahasiswa yang menjadi tersangka kasus narkoba. Pada 2010 tercatat ada 531 tersangka narkotika, jumlah itu meningkat menjadi 605 pada 2011. Setahun kemudian, terdapat 695 tersangka narkotika, dan tercatat 1.121 tersangka pada 2013. Kecenderungan yang sama juga terlihat pada data tersangka narkoba berstatus mahasiswa. Pada 2010, terdata ada 515  tersangka, dan terus naik menjadi 607 tersangka pada 2011. Setahun kemudian, tercatat 709 tersangka, dan 857 tersangka di tahun 2013. Sebagian besar pelajar dan mahasiswa yang terjerat UU Narkotika, merupakan konsumen atau pengguna.  Pada 2011 BNN juga melakukan survei nasional perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada kelompok pelajar dan mahasiswa. Dari penelitian di 16 provinsi di tanah air,  ditemukan 2,6 persen siswa SLTP sederajat pernah menggunakan narkoba, dan 4,7 persen siswa SMA terdata pernah memakai barang haram itu. Sementara untuk perguruan tinggi, ada 7,7 persen mahasiswa yang pernah mencoba narkoba (Tryas, 2014).
Tren penyalahgunaan narkoba saat ini didominasi ganja, sabu-sabu, ekstasi, heroin, kokain, dan obat-obatan Daftar G. Sepanjang 2012, BNN sudah 12 kali memusnahkan narkoba. Total yang telah dimusnahkan sebanyak 28.062 gram sabu-sabu, 44.389 gram ganja, 10.116 gram heroin, dan 3.103 butir ekstasi. Sebagian besar penyalahguna narkoba ialah remaja berpendidikan tinggi. Berdasarkan data BNN, sedikitnya 15 ribu orang setiap tahun mati akibat penyalahgunaan narkoba dan kerugian negara mencapai Rp50 triliun per tahun. Pecandu heroin dan morfin yang menggunakan jarum suntik itu berpotensi besar terkena penyakit hepatitis B dan hepatitis C bahkan tertular virus HIV-AIDS. (Holisah, 2014).
 5.      Menyontek
Menyontek merupakan tindak kecurangan dalam tes, melalui pemanfaatan informasi yang berasal dari luar secara tidak sah (Sujana dan Wulan, 1994). Perilaku menyontek harus dihilangkan, karena hal tersebut sama artinya dengan tindakan kriminal mencuri hak milik orang lain. Namun nyatanya perilaku menyontek semakin mengalami peningkatan (McCabe, 2001). Perilaku menyontek telah merambah ke berbagai penjuru, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Tak hanya dilakukan oleh siswa maupun mahasiswa yang berprestasi rendah, tetapi juga siswa serta mahasiswa yang berprestasi tinggi pernah melakukannya. Sebagaimana survey yang dilakukan oleh Who’s Who Among American High School Student, menunjukkan bahwa mahasiswa terpandai mengakui pernah menyontek, untuk mempertahankan prestasinya (Parsons dalam Mujahidah, 2009).
Pusat Psikologi Terapan Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melakukan survei online atas pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun 2004-2013. Ditemukan bahwa kecurangan UN terjadi secara massal lewat aksi mencontek.  Psikolog UPI Ifa Hanifah Misbach memaparkan, total responden dalam survei UN adalah 597 orang yang berasal dari 68 kota dan 89 kabupaten di 25 provinsi. Survei dilakukan secara online untuk mengurangi bias data. Responden berasal dari sekolah negeri (77%) dan sekolah swasta (20%). Para responden mengikuti UN antara tahun 2004-2013.  Dari hasil survei, 75% responden mengaku pernah menyaksikan kecurangan dalam UN. Jenis kecurangan terbanyak yang diakui adalah mencontek massal lewat pesan singkat (sms), grup chat, kertas contekan, atau kode bahasa tubuh. Responden yang melaporkan kecurangan hanya sedikit sekali (3n (Anonim, 2013).
6.      Mabuk-mabukan
Pergaulan remaja juga berpotensi menimbulkan keresahan sosial karena  tidak sedikit para remaja yang terlibat pergaulan negatif mabuk-mabukan. Tindakan ini selain mengganggu ketertiban sosial juga sangat merugikan kesehatan mereka sendiri (Surbakti, 2009).
Diberitakan dalam  Bangka.tribunnews.com, pada tanggal 18 April 2014 remaja mabuk menggunakan lem dan minuman keras (miras) jenis arak telah meresahkan masyarakat.  Segerombolan remaja  sering minum-minuman keras di Jalan Pattimura, Desa Air Saga, Tanjungpan dan nekat menjebol pagar kawat milik warga (Setyanto, 2014). Di media online lain yaitu news.detik.com diberitakan dua remaja mabuk menghina polisi dan mengeluarkan kata-kata kotor di depan Polsek Sleman. Sempat terjadi kejar-kejaran dengan polisi, lalu keduanya tertangkap. Satu di antaranya ditembak karena melawan. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu tanggal 15 November 2014 sekitar pukul 03.00 WIB dengan TKP jalan Cimpling, Cebongan, Jumeneng, Kecamatan Mlati, Sleman (Kurniawan, 2014).
7.      Membolos
Membolos sekolah adalah  perbuatan yang menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang bermanfaat (Mahmudi, 2014). Membolos adalah budaya yang merugikaan abagi pelajar karena waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar digunakan untuk kepentingan lainnya yang tak bermanfaat bagi proses belajarnya di sekolah.  
Di luar itu bukan berarti tak ada lagi penyimpangan , masih banyak daftar yang bisa kita cermati seperti memalak/memeras orang lain, korupsi( walau tingkatnya masih kecil-kecilan belum sampai ditangani secara hokum apalagi KPK), bullying, dan lainnya. 















  Cerita 

Budi berasal dari keluarga baik-baik. Orang tuanya kedua-duanya bekerja di perusahaan swasta, penghasilannya cukup untuk kehidupannya secara sederhana. Semula kehidupannya sebagai remaja normal-normal saja . Sebagai siswa kelas 9 di SMPN di kota itu ia tergolong anak biasa-biasa, nilainya rata-rata di kelasnya.
Perubahan baru terjadi setelah ia berteman dengan si Badung, teman baru anak pindahan dari luar daerah . Budi yang dulunya tak pernah pulang telat , kini menjadi terbiasa pulangn telat, bahkan tak jarang kalau malam minggu pulangnya hingga larut malam.
Di rumah pun hubungannya dengan orang tua sudah tidak seharmonis dulu-dulu. Ia mulai tidak hormat kepada kedua orang tuanya, berngkat sekolah juga tak pernah minta izin, jika minta sesuatu suka memaksa , membentak-bentak, kasar pada orang tuanya. 
Demikian juga terhadap kedua adiknya sikapnya berubah total, suka menindas, marah-marah dan tak toleran. Apa maunya harus dituruti. Suka membanting barang adiknya.
Keadaan yang sangat drastis itu membuat keluargaanya terutama kedua orang tuanya sangat kaget dan amat susah, sedih dan menderita. Anak yang dulunya sopan, sholeh, sekarang berubah seperti itu.











Refleksi
1. Apa yang sebenarnya terjadi pada Budi? Jelaskan!
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
2. Penyimpangan nilai dan moral apa yang terjadi pada Budi terhadap keluarganya? Jelaskan!
 …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
3. MengapaBudi bisa berubah seperti itu ? Jelaskan!
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
4. Bagaimana cara terbaik membantu Budi agar kembali seperti semula?Jelaskan! …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….





















    
 Tagihan


1. Apa yang dimaksud Nilai ? Jelaskan !
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
2. Ada berapa jenis nilai dalam kehidupan ? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Apa moral itu?Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
4. Apa penyimpangan nilai dan moral itu ?Jelaskan!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………






Diskusi Kelompok

Diskusikan dengan kelompokmu hasil Refleksi dan Tagihan, hasilnya tuangkan pada lembar Jawaban berikut!
Lembar Jawaban Hasil Diskusi Kelompok
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Lembar Jawaban Hasil Diskusi Kelompok
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………


Lembar Jawaban Hasil Diskusi Kelompok
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Share:

Peranan Keluarga Berlandaskan Nilai-Nilai Agama




Keluarga merupakan lingkungan yang terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Tempat pendidikan pertama dan utama. Keluarga sangatlah berperan dalam membentuk karakter anak, karena itulah dalam ajaran agama anak yang masih dalam kandungan harus sudah diajarkan kepada hal-hal yang baik melalui sikap dan tindakan orang tuanya. Misalnya:banyak bersedekah, banyak beribadah, melantunkan ayat-ayat suci dan lain sebagainya.
Orang tua hendaknya menyadari bahwa sikap dan tindakannya nanti akan ditiru dan dianut oleh anaknya. Orang tua hendaknya menjadikan agama sebagai landasan dalam bertindak dan berprilaku dalam kehidupan sehari-hari, sehingga yang diharapkan menjadi keluarga yang sakinah atau keluarga yang bahagia itu dapat terwujud. Dengan itu menjadikan anak yang Sholehyang berguna bagi keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa.Peranan Keluarga Berlandaskan  Nilai-Nilai Agama



B. Peranan Keluarga dan Agama dalam kehidupan.
Keluarga mengajarkan kita bagaimana menjadi orang yang baik. Melalui perilaku mereka, keluarga mengajarkan kita cara berperilaku. Pada umumnya, apabila keluarga kita bersikap baik kepada kita, maka kita juga akan belajar untuk bersikap baik pada diri kita sendiri serta orang lain. Kalau mereka bersikap jahat, maka kita akan belajar begitu juga. Beberapa ikatan terkuat dalam hidup kita adalah ikatan keluarga. Bahkan disinilah tempat kita belajar tentang hakikat hubungan itu sendiri.  Sebuah keluarga yang baik adalah keluarga yang masing-masing anggotanya tau bagaimana cara mengungkapkan rasa cinta, menetapkan batas, serta senang berada bersama-sama, merupakan sebuah awal yang baik dalam memulai kehidupan. Keluarga adalah panutan dan contoh bagi kita. Dalam setiap keluarga ada masa senang dan ada masa susah, hari menyenangkan dan hari menyebalkan, kekuatan sekaligus kelemahan. Keluarga adalah salah satu kekayaan hidup. Sebuah keluarga yang baik tidak perlu sempurna.Peranan Keluarga Berlandaskan  Nilai-Nilai Agama

Ajaran agama memberikan pengetahuan dan mengajarkan agar kita mematuhi serta menjalankan  perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Ketakwaan kita sebagai manusia terhadap  TuhanYang Maha Esa dapat menumbuhkan rasa kasih  sayang, rasa  mencintai terhadap sesama. Saling mengasihi dan menyanyangi sesama manusia merupakan kodrat suatu karunia yang  tinggi nilainya. Adanya saling mengasihi dan menyayangi antar sesama bisa   mencegah manusia untuk tidak berbuat semena-mena terhadap orang lain, mempunyai sikap  tenggang rasa dan menjunjung  tinggi nilai kemanusiaan. Manusia yang saling mencintai sesamanya akan mengembangkan perilaku yang luhur, mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan serta  gotong-royong. Memahami dan melaksanakan antara hak dan kewajiban, menghormati hak-hak   orang lain dan tidak melakukan kegiatan yang merugikan  kepentingan umum.Peranan Keluarga Berlandaskan  Nilai-Nilai Agama

Contoh:
1. Dilingkungankeluarga:
Menciptakansuasanakeluarga yangtentramdandamai
Salingmenghormatiantara anggotakeluarga
2. Dilingkungansekolah:
Membiasakanmenyampaikan masalah
Bersikapramahdantenggangrasa
Tidakangkuh/tinggihati
Membantu/menolongtemanyangmendapatkankesulitan
Menengoktemansakit
3. Dilingkunganmasyarakat :
Bersikaptenggangrasa
Salingmembantudengantetanggaataulingkungan
Kerjabaktibersamamasyakarat
Menurut Witney dan Sweeney(1992) ciri-ciri hidup sehat sepanjang hayat, ada 5 kategori tugas kehidupan antara lain:
1. Berkenaan dengan spiritualitas agama sebagai inti bagi hidup sehat
2. Berkenaan dengan pengaturan diriRasa diri berguna, pengendalian diri, realistik, spontanitas dan kepekaan emosional, kreatifitas, kemampuan berhumor, kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat.
3. BekerjaDengan bekerja orang akan mendapatkan keuntungan ekonomis, keuntungan psikologis, keuntungan sosial.
4. Persahabatan memberikan tiga keutamaan hidup sehat, yaitu : emosional, keberadaan,informasi.
5. CintaKeluarga (ayah, ibu dan anak) dan teman merupakan pilar paling utamabagi penciptaan kebahagiaan manusia.
Dampak positif maupun negatif yang sangat berpengaruh pada diri siswa SMP kelasVIII yang sudah memasuki masa puber/remaja awal.Pada masa-masa ini terdapat gejolak-gejolak, yang kadang bisa membuat remaja terombang-ambing.Halini disebabkan adanya perubahanfisik maupun psikis pada diri remaja awal, sehingga pijakan iman (agama) yang kuatdapat membantu mencegah pengaruh-pengaruh negatif yang bisa menghancurkan masa depannya.
Iman mengandung arti kepercayaan yang berkenaan dengan keagamaan. Iman dapat diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari, melalui sholatJum’at, sholatDzuhur berjamaah di musholah sekolah, peringatan hari besar bahkan bisa juga dengan melatih siswa mengucapkansalam pada waktu ketemu bapak/ibu guru, teman, masuk ruangan dan lainsebagainya.
Apabila remaja pada umumnya sudah memiliki pijakan iman yang kuat, dan mempunyai pemahaman tentang peribadatan (tata cara hal beribadat) untuk meningkatkan kualitas keagaan dirinya, maka siswadapat mengerti yang mana perbuatan baik dan yang diwajibkan oleh agamabisa dipahami dan mengerti hal-hal yang dilarang agama.Oleh karena itu, hendaknya iman betul-betul ditanamkan sejak dini, sehingga jika menemui situasi apapun siswa dapat melaluinya dengan baik,tentunya dengan meningkatkan ibadahnya dan selalu mendekatkan diri padaTuhan Yang Maha Esa.



C. Kaidah-Kaidah Dalam Agama
Matahari, bulan, bintang dan benda-benda langit itu berjalan dengan teratur, masing-masing mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh TuhanYang Maha Esa. Begitu pula manusia dalam kehidupannya, ada yang mengatur baik selama dalam kandungan dan setelah lahir hingga kematian.Aturan-aturan atau kaidah itu semua untuk mengatur kehidupan manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan sebagainya. Contoh : Aturan dari Tuhan berupa agama, aturan atau peraturan dari negara (pemerintahan) berupa hukum, ada Undang-Undang, sedang aturandalam masyarakat berupa norma, nilai-nilai, adat-istiadat dan masih banyaklagi.
Yang terpenting kalian ketahui peraturan-peraturan dalam agama yang kalian anut sesuai keyakinan masing-masing baik agama Islam,kristen, Katolik, Budha, HinduKong HuCu dan aliran kepercayaan. Ini semua untuk kebaikan manusia agarbisa hidup berbahagia dan berdampingan dengan alam, dan seisinya, makaaturan atau kaidah ini harus kita taati dan patuhi sebagaimana kita memilikiagama.
Adapun contoh lain dalam kaidah agama-agama yang ada di Indonesia seperti dibawah ini:
1. Kaidah dalam agama Islam
a. Kaidah dalam hal Sholat, berpuasa, zakat.
b. Kaidah dalam berdo'a dan berzikir
c. Kaidah dalam berhubugan dengan sesama manusia.
d. Kaidah dalam membaca Al-Qur'an dan Hadits dan sebagainya.
2. Kaidah dalam ajaran agama Kristen
a. Persekutuan ( berkumpul untuk bersatu) membahas firman, Tuhan
b. Berkasi (menjadi surat Kritus yang terbaik) semua orang bisa membaca surat itu (cinta kasih)
c. Melayani (Kristen harus wajib melayani sesama tanpa memandang latar belakang seseorang )dan sebagainya
3. Kaidah dalam ajaran Katolik
a. Tobat mendamaikan dan memperbaiki hubungan manusia dengan Allah dan sesama.
b. Allah Bapak yang baik
c. Dosa berat menutupi diri terhadap Tuhan dan sesama
d. Pekembangan sakramen tobat, dan tobat sebagai sakramen
e. Perayaan tobat, dan sebagainya.
4. Kaidah dalam ajaran Hindu.
a. Ahimsa: Tidak menyakiti, melakukan kekerasan
b. Hukum Karma : setiap aksi akan menimbulkan reaksi
c. Moksha
d. Sekala dan niskala, dan sebagainya
5. Kaidah dalam ajaran Budha.
a. Sutra, Vinaya, dan Abidharma
b. Triratna
c. Dukkha, Samudaya, Nirodha, Marga
d. Dharma, Sangha, Saddha dan sebagainya
6. Begitu juga dalam ajaran Kong HuCudan Aliran kepercayaanmemiliki kaidah atau aturan masing-masing.
Untuk itu kalian perlu pengamalan atau menjalankan aturan kaidah-kaidahagama dan menjauhkan dari larangan-larangan yang diatur dalam ajaran agama, yang bisa disebut taqwa. Kita setiap manusia yang taat dandisiplin menjalankan kaidah agama niscaya akan selalu mendapatkan nilaipositif misalnya, kesenangan, ketentraman hati, damai tidak gegabah dalammenyikapi kehidupan yang keras.
















Cerita
Amir berasal dari keluarga yang Agamis. Dia anak nomer dua daritiga bersaudara. Kakaknya masih kuliah semester 3 sedangkan adiknya masih kelas 3 SD. Sejak kecil ia diajari tentang keagamaan, karena itu ia taat menjalankan perintah agamanya dan menjauhi larangannya. Selalu mematuhi tata tertib sekolah taat dan patuh pada guru dan orang tua. 
Akan tetapi sejak menginjak kelas VIII dia berubah hampir tiap minggu ada saja tata tertib yang dilanggar mulai dari datang terlambat kesekolah, merokok dan  membolos. Sebagai akibatnya nilainya mulai merosot dibawah nilai ketuntasan sering remidi. Ini disebabkanwafatnya / meninggalnya ayahnya yang sebagai panutan sejak kecil yang begitu cepat di panggil yang kuasa. 
Ibunya sebagai pengganti kepala keluarga sering pulang malam karena sibuk mencari nafkah keluarga. Sedangkan adiknya biasanya pulang ke rumah kakeknya yang bersebelahan dengan rumah ibunya. Karena itu dia kurang perhatian dari keluarganya, karena itu dia jarang pulang sekolah tepat waktu.










Refleksi
1. Apa yang harus dilakukan Amir agar kembali seperti waktu ada ayahnya? 
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
KomentarAnda ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2. Bagaimanajika kamu mengalami situasi yang dialami Amir (ayahnya wafat)?………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
KomentarAnda ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
3. Apakahdia perlu berkonsultasi atau curhat ke guru BK? ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Alasannya: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Apakah kamu pernah diajari oleh ayahmu tentang agama?………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Alasannya(dalam halapa?)
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
5. Apakah kamu pernah diajak beribadah bersama oleh keluargamu? Oleh siapa?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Alasan(dalam hal apa?)
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………


























Tagihan

FOTOKU
Di bawah ini, letakkan sebuah foto dirimu saat masih kecil. Pilih foto yang memiliki arti khusus bagimu.











1. Perasaan apa yang timbul waktu kamu memandang foto ini?
2. Kekuatan apa yang kamu lihat dalam dirimu sendiri di foto ini ?
3. Bagian mana dari dirimu dalam foto ini yang ingin kamu buang?
4. Perubahan apa yang terjadi pada dirimu sejak foto ini dibuat?
5. Apa yang ingin kamu katakana kepada dirimu di foto ini?





















Diskusikan
Kementeriandalam Negeri mewacanakan menghapus kolom agama dalam KTPdengan alasan banyaknya tindakan anarkis penyerangan terhadap aliran lain.
Diskusikanpernyataandiatasbersamateman-temandalamkelompokdanpresentasikanhasilnya.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Lembar Jawaban Hasil Diskusi Kelompok
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Lembar Jawaban Hasil Diskusi Kelompok
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………................................................................................................


Lembar Jawaban Hasil Diskusi Kelompok
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...............................................................................................


Share: